Dagangan Diborong Ganjar dan Istri, Pedagang yang Sepi Selama Pandemi Terharu

Dagangan Diborong Ganjar dan Istri, Pedagang yang Sepi Selama Pandemi Terharu

Minggu (13/9) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan istri, Siti Atikoh gowes dari Bawen, Kabupaten Semarang menuju Magelang. Menempuh jarak puluhan kilometer, Ganjar dan rombongan mengunjungi berbagai tempat, diantaranya Kriya Kayu Rik Rok, Desa Wisata Candirejo, dan sejumlah pelaku UKM lainnya di Magelang.

Seperti ketiban durian runtuh. Itulah yang dirasakan Ida Rustianti dan Kristianti, pedagang souvenir dan keripik tempe asal Magelang. Setelah sekian lama sepi pembeli karena pandemi, hari ini dagangannya laris diborong Ganjar dan istri.

Di Kriya Kayu Rik Rok, kedatangan Ganjar langsung disambut dengan curhatan pemiliknya. Kepada Ganjar, Karsiti mengatakan bahwa dagangan souvenir dari limbah kayu yang dijualnya sepi pembeli.

"Sepi pak, ndak ada yang beli. Soalnya biasanya yang beli wisatawan yang datang ke sini," katanya.

Ganjar pun langsung melihat-lihat produk kreasi dari limbah kayu itu. Ia langsung mengambil satu persatu dagangan Karsiti dan dikumpulkannya. Ada sepeda mini, kerokan, pijatan dari kayu, puluhan kaos, kerajinan pensil dan lainnya. Belanjaan Ganjar cukup banyak, sampai membuat Karsiti kebingungan.

"Ini saya beli semuanya. Nanti buat souvenir di rumah dinas, kalau ada anak-anak yang main," kata Ganjar.

Tidak henti-hentinya, Karsiti mengucap syukur karena mendapat rezeki nomplok. Sebab selama pandemi, toko souvenirnya sepi pembeli.

"Alhamdulillah, saya diberkahi rezeki. Pak Ganjar datang borong dagangan saya. Alhamdulillah, seneng sekali," kata Karsiti sambil berkaca.

Hal senada dirasakan Ida Rustianti, pelaku usaha UKM keripik tempe asal Desa Wisata Candirejo. Saat masih menggoreng keripiknya di tungku kayu, ia dikejutkan dengan kehadiran orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

"Nggoreng nopo bu, wah iki pasti enak, soale nganggo kayu (ini pasti enak, soalnya menggorengnya pakai tungku kayu)," ucap Ganjar menyapa.

Cukup lama Ganjar dan Ida ngobrol di depan tungku kayu itu. Kepada Ganjar, Ida juga mengatakan bahwa penjualan keripik tempenya merosot drastis selama pandemi.

"Sepi Pak, biasane saget 3 kuintal, sakniki namung pinten kilo mawon (biasanya bisa jual 3 kuintal, sekarang hanya beberapa kilo saja)," ucap Ida.

Ganjar pun langsung mencicipi keripik tempe buatan Ida. Sambil manggut-manggut, ia memuji keripik tempe Ida rasanya enak.

"Kulo tumbas bu, kabeh niki (saya beli ya bu, semuanya ini)," ucap Ganjar.

Sumber: