Tahun Depan Diresmikan,3.100 Fosil di Museum Semedo Kabupaten Tegal Siap Dipamerkan

Tahun 2021, Museum Semedo yang terletak di Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal rencananya akan diresmikan dan beroperasi. Museum yang dibangun sejak tahun 2015 dan berdiri di atas lahan seluas 10.582 meter persegi ini akan menampung kurang lebih 3.100 fosil.
Bupati Tegal Umi Azizah, Senin (7/9) mengatakan, salah satu fosil yang ditemukan di Semedo ini juga digadang-gadang memiliki usia yang lebih tua dari pada penemuan di Situs Sangiran. Sehingga Semedo memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi museum kebanggaan warga Kabupaten Tegal. Temuan fosil tersebut merupakan hasil dari para pegiat fosil warga sekitar, di antaranya Dakri, Anshori, Duman dan Sunardi.
Keempatnya adalah warga asli Semedo yang berjasa menemukan fosil-fosil tersebut.
"Mulai dari fosil manusia purba hingga fosil fauna yang hidup jutaan tahun yang lalu," katanya.
Atas temuan ini, tambah Umi Azizah, dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pegiat fosil karena telah bekerja keras menemukan Situs Semedo dan menyerahkannya ke Pemerintah Republik Indonesia. Karena dengan adanya situs ini tentu menjadi sarana pengetahuan bagi anak-anak ke depan.
Pada seluruh warga Semedo untuk merawat dan menjaga museum ini supaya pengunjung yang datang memiliki kesan mendalam.
"Pemkab Tegal juga telah berproses semenjak tahun 2016, telah bertahap memperbaiki jalan dari area Balamoa hingga Sigentong," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pegiat fosil, Dakri bercerita awal mula dirinya menemukan fosil di Semedo. Tahun 2011, dirinya menemukan pecahan fragmen manusia purba Homo Erectus. Kemudian temuan tersebut diteliti oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Tidak hanya temuan Homo Erectus, dirinya juga menemukan ribuan fosil lainnya seperti fosil mandibula dan gigi geligi primate besar jenis Gigantopithecus (kingkong), alat paleolitik jenis kapak genggam, kapak penetak, kapak perimbas dan alat serpih hingga alat serut yang berbahan batu koral kersikan.
Tidak ketinggalan ada temuan fosil fauna Ordon Proboscidea yang merupakan binatang besar berbelalai, di antaranya fosil Stegodon Trigonocephalus, Stegodon Pygmy Semedoensis, Stegodon Hypsilopus, Elphas Planifrons dan Elephas Hysundricus.
Dengan adanya Museum Semedo yang memiliki ribuan fosil asli Semedo, dirinya berharap dapat menjadi tempat pengetahuan dan sarana edukasi bagi generasi muda. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: