Terkejut Puan Maharani Akan Dilaporkan ke Bareskrim, Arteria Dahlan: Jangan Mau Dipecah Belah

Terkejut Puan Maharani Akan Dilaporkan ke Bareskrim, Arteria Dahlan: Jangan Mau Dipecah Belah

Informasi pelaporan Puan Maharani ke Bareskrim Polri, membuat Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Arteria Dahlan terkejut. Ketua DPP PDI Perjuangan itu konon dilaporkan terkait pernyataannya yang menyinggung masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) yang dikaitkan dengan Pancasila.

Sebelumnya saat mengumumkan paslon di Pilgub Sumbar, Puan Maharani menyampaikan, dia berharap semoga Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila. Arteria Dahlan mengaku sedih dan meminta agar warga Minang mau menahan diri serta tidak terprovokasi dengan tindakan apapun.

"Sebagai anak yang terlahir dari ayah ibu yang orang asli minang, maupun sebagai Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang se Indonesia. Saya sangat sedih dan prihatin, sekaligus berharap agar orang Minang hendaklah dapat Menahan Diri, jangan mau dipecah belah," kata dia lewat keterangan tertulis, Jumat (4/9). "Saya mohon kita semua dapat lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi pernyataan Mba Puan," tambahnya.

Arteria Dahlan meluruskan bahwa pernyataan Puan Maharani tidak bermaksud untuk menyinggung warga Minang. "Saya pastikan tidak ada maksud sedikitpun dari Mba Puan untuk menyinggung perasaan warga masyarakat Minang, baik yang berada di Sumbar maupun di tanah rantau," katanya.

Anggota Komisi III DPR ini juga menjelaskan bahwa silsilah Puan Maharani juga memiliki keluarga dari darah Minang. "Mba Puan itu orang Minang, ayahnya Alm Pak Taufiq beliau itu Datuk, Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat bahkan ibunya, Ibu Megawati Soekarnoputri pun memiliki darah Minang bergelar Puti Reno Nilam, nenek beliau Ibu Fatmawati, anak dari seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu," tuturrnya.

Kakek Puan Maharani yang menjadi pahlawan dalam perjuangan kemerdekaan, berjuang bersama-sama dengan Bung Hatta, M. Yamin, KH. Agus Salim, M. Natsir, Ibu Hj. Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain, para tokoh-tokoh Minang kala itu. Sehingga, tidak mungkin ada maksud Puan untuk menyakiti perasaan warga Minang.

"Jadi dalam diri, tubuh dan pemikiran Mba Puan baik langsung maupun tidak langsung mewarnai hidup dan kehidupan beliau. Sampai sekarang pun Mba Puan, masih kelihatan banget orang minangnya dan kelihatan sekali bagaimana beliau konsisten meneruskan politik keberpihakannya terhadap orang Minang baik di kebijakan kepartaian maupun kebijakan di fraksi di DPR RI," tutup Arteria Dahlan. (rmol/zul)

Sumber: