Ada Warga yang Positif Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka di Tujuh Desa Dihentikan

Ada Warga yang Positif Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka di Tujuh Desa Dihentikan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal mencabut izin KBM tatap muka di tujuh desa. Keputusan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona baru (covid-19) di dunia pendidikan.  

Penghentian KBM tatap muka di tujuh desa tersebut dilakukan di semua jenjang pendidikan baik KIB/ TK, SD, dan SMP. Kepala Dinas Dikbud Akhmad Was'ari SPd MM melalui Kabid Pendidikan Dasar Satiyo menyatakan awalnya ada 34 desa yang menghentikan KBM tatap muka.

"Sebagian besar sekolah yang sempat menghentikan KBM tatap muka kini sudah kembali melakukan kegiatan seperti semula. Hingga detik ini masih menyisakan tujuh desa yang harus menghentikan KBM tatap muka pada siswa didiknya dan menggantikan dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ). Hal ini karena di desa tersebut ada penyebaran virus covid-19," ujarnya, Selasa (1/9) kemarin.

Satiyo merinci ketujuh desa tersebut mencakup Desa Jatimulya Kecamatan Lebaksiu; Dukuh Sembung, Pangkah; Pesayangan, Talang; Desa Pangkah; Kajen, Lebaksiu; Dukuhbenda, Bumijawa; dan Karangdawa Margasari.

"Rata-rata sekolah di tujuh desa tersebut sudah menghentikan KBM tatap muka selama sepekan. Ada dua desa yang menghentikan KBM dalam dua hari terakhir, yakni Desa Karangdawa dan Dukuhbenda," ungkapnya.

Penghentian kegiatan KBM tatap muka dilakukan, setelah dinasnya mendapat keterangan dari penilik yang bertugas di masing-masing daerah binaan atau KWK. Ini terkait adanya penyebaran virus covid 19 di daerah tersebut.

Untuk pola pembelajaran KBM tatap muka masing-masing jam mata pelajaran dibatasi selama 25 menit untuk tingkat SD. "Sementara untuk SMP tiap mata pelajaran dibatasi hanya 30 menit. Begitu juga dengan jumlah siswa dalam rombongan belajar dibatasi."

Menurutnya, apabila dalam satu kelas rombel ada 28 siswa untuk SD, akan dilakukan pola shift bergantian di hari berikutnya. Bergitu juga rombel kelas SMP yang berjumlah 32 siswa dibagi dalam shift pembagian harinya.

Pembagian lamanya waktu belajar di sekolah juga telah ditetapkan secara detail. Untuk kelas rendah di tingkat SD dalam sehari hanya ada 5 jam mata pelajaran, dan untuk kelas tinggi 7 jam mata pelajaran dalam sehari. Dan untuk SMP 8 jam mata pelajaran setiap harinya. (her/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: