Benar-benar Sadis! Usai Dicekik, sang Kekasih Tega Gantung Jasad Korban

Benar-benar Sadis! Usai Dicekik, sang Kekasih Tega Gantung Jasad Korban

Rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi inisial LNS, yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tergantung di ventilasi rumah di Mataram akhirnya digelar.

Penyidik Polresta Mataram, Nusa Tenggara Barat menggelarnya di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di rumah yang dihuni tersangka berinisial R (22) bersama adiknya yang masih SMA, di Jalan Arafah II, Nomor 4, Komplek Perumahan Royal Mataram. 

Pria inisial R adalah kekasih korban yang dibunuh.

"Ada 35 adegan yang diperagakan," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa ketika ditemui wartawan usai rekonstruksi pembunuhan LNS yang digelar secara tertutup dikutip dari JPNN, Rabu (26/8).

Kadek Adi menjelaskan, rekonstruksi dimulai dari adegan tersangka datang ke TKP seorang diri menggunakan kendaraan roda dua merek Honda Vario berwarna merah. Setelah kendaraannya diparkir di halaman depan, tersangka masuk ke dalam kamar. Tidak ada siapa pun, melainkan hanya tersangka seorang diri yang sedang menunggu kedatangan korban. 

"Kemudian adegan lanjut ketika korban datang (dengan kendaraan roda dua merek Honda Beat warna putih), sampai terjadi pencekikan di dalam, habis itu keluar," ujarnya. 

Setelah korban dicekik, jasadnya digantung di ventilasi rumah dengan seutas tali nilon.

Kadek Adi menjelaskan, tersangka memerankannya seorang diri. Adegan membuat korban meninggal seolah-olah akibat gantung diri, dilakukan R tanpa ada keterlibatan orang lain.

"Sementara yang kami temukan tunggal," ucapnya. 

Lebih lanjut, Kadek menjelaskan, tersangka memanfaatkan kursi sofa untuk bisa mengangkat jasad LNS dan menggapai lubang ventilasi tempat menggantung korban yang jaraknya sekitar tiga meter dari lantai. 

"Dengan bantuan kursi sofa sehingga jarak antara tempat menggantung dan untuk mengangkat, sehingga lebih ringan. Sehingga satu tangan untuk angkat korban, dan satu tangan untuk tarik tali," katanya. 

Dalam adegan tersebut, pihak kepolisian mengganti peran korban dengan menggunakan boneka manekin. 

"Karena tidak mungkin kami pakai manusia pas digantung itu," ucapnya. 

Lebih lanjut, kesimpulan sementara dari hasil rekonstruksi dikatakan bahwa seluruh adegan yang diperankan tunggal oleh tersangka sudah sesuai dengan keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP). (jpnn/ima)

Sumber: