Negative Pressure
Terdapat tanah lapang lebar di antara bilik disinfektan itu dengan rumah sakit tenda itu. Di tanah lapang itulah pasien antre. Cara antrenya tidak berdiri. Mereka harus duduk di kursi plastik tanpa sandaran. Jarak kursi plastik itu sekitar 3 meter.
Di pintu masuk RSLap kami harus melewati bak air. Alas sepatu kami harus terkena cairan disinfektan di bak itu.
Setelah itu barulah kami masuk ke dalam tenda. Wow. Besar dan tinggi. Mirip aula sebuah ballroom. Di dalam tenda itulah terlihat banyak tenda-tenda yang lebih kecil.
Jumlah tenda kecil di dalam tenda besar itu 12 buah. Masing-masing menjadi ruang-ruang pemeriksaan atau perawatan.
Di setiap tenda kecil itu bisa diisi 10 tempat tidur pasien. Tapi tidak semua tenda untuk tempat tidur.
Tenda pertama untuk pemeriksaan swab. Delapan pasien bisa dikerjakan sekaligus. Peralatannya lengkap. Hanya lab-nya yang tidak ada di situ. Sampai saat ini sudah hampir 3.000 orang yang diswab di sini.
Tenda sebelahnya untuk pemeriksaan paru-paru. Lengkap dengan peralatan rontgen-nya. Lalu ada tenda yang fungsinya untuk ruang operasi. Benar-benar ruang operasi dengan segala perlengkapannya.
Empat tenda lainnya adalah untuk ICU. Benar-benar ICU untuk Covid-19. Lengkap dengan ventilator invasif. Dan dengan ruang negative pressure pula.
Itu untuk kali pertama saya melihat ruang negative pressure di sebuah rumah sakit tenda. Jumlah ruang seperti itu ada empat buah pula. Ruang-ruang itu ber-AC yang dingin.
Sambil makan kami pun berbincang soal vaksin Covid-19 merk Sinovac. Yang mulai November nanti sudah masuk Indonesia. Yang tiap bulan 10 juta unit. Yang akan mencapai 50 juta di bulan Maret tahun depan.
"Harus segera dijelaskan untuk siapa yang 10 juta pertama itu. Agar tidak terjadi spekulasi di masyarakat," ujar TW.
Saya punya pendapat sendiri. Seperti yang sudah saya tulis di DI's Way dua hari lalu. Tapi saya ingin tahu pendapat TW itu. Sekaligus bisa untuk bahan pembicaraan sambil sarapan.
"Baiknya 10 juta pertama itu untuk seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis. Termasuk untuk cleaning service yang bekerja di rumah sakit," ujar TW. "Lalu untuk relawan, polisi dan tentara yang terkait dengan Covid," tambahnya.
Ia pun menghitung-hitung berapa jumlah kelompok prioritas ini. "Cukup dengan 10 juta unit pertama itu," katanya.
Baru tahap berikutnya adalah kelompok umur 20 sampai 50 tahun. Itu pun untuk mereka yang bekerja di sektor-sektor ekonomi yang produktif. "Yang umur-umur seperti saya harus mengalah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: