Mengantuk Tanda Kolesterol Tinggi

Mengantuk Tanda Kolesterol Tinggi

Lelah dan durasi tidur minim selalu dikaitkan dengan seringnya mengantuk. Ternyata bagi pria, selalu mengantuk di segala kondisi bagian dari pengaruh gangguan kesehatan. Bisa stres ataupun kolesterol tinggi.

Spesialis Kesehatan Jiwa RS Stella Maris Makassar, dr Agus Japari SpKJ MKes mengatakan, stres dan depresi membuat tubuh sangat lelah. Rentan dialami pria dan wanita, tetapi sering mengantuk dalam kondisi apa pun yang dipengaruhi kondisi psikologis ini dominan pada laki-laki.

Selain itu, aktif dalam beraktivitas kebanyakan dilakukan pria hingga pikiran ikut tidak fokus, sehingga kinerja pikiran tidak terlalu kuat membuat pria mudah sekali ingin tidur.

“Jadi untuk mengurangi keluhan ngantuk, perbaiki kerja otak dengan fokus atas satu hal, sehingga bisa konsentrasi dan terjaga,” ucapnya.

Terpisah, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Ibnu Sina, dr Iwan Wisudawan SpJP menyampaikan, kolesterol tinggi memengaruhi laki-laki, sehingga sangat mudah mengantuk pada kondisi atau di mana pun berada.

Mengantuk merupakan salah satu dampak tak langsung jika di dalam tubuh terjadi peningkatan kolesterol dan sumbatan pada pembuluh darah. Akibatnya, asupan aliran darah yang membawa oksigen ke otak akan berkurang. Oleh sebab itu, keluhan mengantuk dan mudah lelah pun dapat terjadi.

“Tetapi ini gejala awal, bukan diagnosa utama bahwa kolesterol tinggi. Tetap perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penanganan apa yang bisa dilakukan,” bebernya.

Tingkatkan Konsentrasi

Konsentrasi kurang sangat memicu kantuk dalam kondisi apa pun. Meningkatkan konsentrasi bisa mengatasinya, meski ada gangguan kesehatan lainnya. Spesialis Kesehatan Jiwa RS Stella Maris Makassar, dr Agus Japari SpKJ MKes menyampaikan, sulit konsentrasi biasanya karena pikiran ditarik dari pelbagai hal berbeda.

“Misalnya, menonton, bermain ponsel, bercakap-cakap, dan berusaha menyelesaikan pekerjaan,” jelasnya.

Jadi, jika konsentrasi buyar atau mengantuk pada siang hari, rilekskan pikiran. Bisa dengan berhenti beraktivitas sejenak dengan atur pola pernapasan dan menenangkan diri. Atau bisa melakukan aktivitas yang membuat tangan aktif. "Aktivitas fisik ringan seperti itu bisa merilekskan pikiran,"katanya.

Intinya, kata dia lagi, kegagalan konsentrasi sering terjadi karena melakukan banyak pekerjaan sekaligus (multitasking). Otak dipaksa bekerja untuk fokus pada hal yang berbeda sehingga kerja otak menjadi berantakan. “Jadi atur prioritas pekerjaan, mana yang lebih penting dan mendesak untuk diselesaikan,“ tuturnya. (sal/dni/zul)

Sumber: