Brebes Jadi Salah Satu Kantong Pekerja Migran di Jateng, Menaker: Banyak Sekali Problematika

Brebes Jadi Salah Satu Kantong Pekerja Migran di Jateng, Menaker: Banyak Sekali Problematika

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah datang ke Kabupaten Brebes untuk silaturahmi dengan para awak kapal dan keluarga, Selasa (18/8). Dalam kunjungan tersebut, menaker menyebutkan Brebes menjadi salah satu kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

"Brebes ini merupakan salah satu daerah kantong PMI yang cukup banyak di Provinsi Jateng," ujarnya.

Karenanya, dirinya berharap harus ada pengawasan dalam penyaluran PMI yang akan bekerja di luar negeri. Sehingga, ke depan tidak ada lagi calon PMI yang nantinya selama bekerja di luar negeri mendapatkan masalah.

"Harus jujur kita akui, banyak sekali problematika yang dialami para PMI. Salah satunya PMI yang bekerja di awak kapal niaga atau perikanan," ujarnya.

Disebutkannya, problematika yang sering dialami oleh para awak kapal di antaranya kekerasan fisik, eksploitasi, gaji yang tidak tepat serta praktik calo dengan iming-iming pemberangkatan yang cepat. Karenanya, untuk mengatasi permasalahan itu perlu ada kerja sama semua elemen.

"Karena itu, mari bersama-sama merefleksikan kemerdekaan bagaimana mewujudkan negara mampu memberikan perlindungan kepada siapapun warga negaranya, termasuk para PMI," ujarnya.

Dalam kunjungannya tersebut, di tengah pandemi virus corona (Covid-19), menaker juga menyalurkan sarana usaha melalui inkubasi bisnis kepada 10 keluarga awak kapal yang bekerja di luar negeri. Kesepuluh keluarga awak kapal itu memiliki latar belakang permasalahan yang berbeda. 

Seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), gaji tidak dibayar, penipuan, kecelakaan kerja, perlakuan tidak manusiawi hingga meninggal saat bekerja dan dilarung di perairan lepas. Dengan besaran bantuan masing-masing mencapai Rp10 juta.

Selain itu, memberikan sarana usaha pemberdayaan tenaga kerja mandiri kepada 40 orang nelayan yang tergabung dalam dua kelompok nelayan. Yakni di Desa Kaliwlingi, yaitu kelompok nelayan udang sari (20 orang) dan kelompok nelayan tembang jaya (20 orang). Masing-masing kelompok akan menerima bantuan Rp40 juta. (ded/ima)

Sumber: