Dikelola Profesional, Komisi I DPRD Kabupaten Tegal Minta Bumdes Bukan Hanya Tulisan

Dikelola Profesional, Komisi I DPRD Kabupaten Tegal Minta Bumdes Bukan Hanya Tulisan

Wakil Ketua Komisi I berharap seluruh desa membuat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dikelola secara profesional. Tujuannya untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PAD) dan memberikan lapangan pekerjaan, sehingga desa bisa proaktif dalam mendirikan Bumdes yang produktif bukan sekadar tulisan saja.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tegal Khaeru Soleh, Selasa (18/8) mengatakan, pihak desa harus bisa membuat Bumdes yang secara real ada kegiatannya. 

"Sebaiknya direktur Bumdes jangan dipilih orang yang sudah bekerja, karena nanti tidak maksimal dalam mengelola usahanya. Desa harus membuka lowongan direktur Bumdes secara terbuka, dengan uji kompetensi fit and proper test. Mau diapakan Bumdes ke depan setelah mereka dipilih menjadi direktur  dan mau usaha seperti apa dengan modal penyertaan dari desa  berapa," katanya.

Sehingga tanggung jawab direktur, tambah Khaeru Soleh, itu nanti mutlak untuk bisa memajukan Bumdes. Dirinya khawatir bila Dana Desa sudah tidak ada lagi, desa akan mengalami kesulitan dalam menggali pendapatan. Makanya kalau tidak dari sekarang memajukan Bumdes dengan inovatif dan memberikan pendapatan buat desa, mau kapan lagi. 

"Saya titip pesan pada seluruh kepala desa, bangunlah desa dengan sepenuh hati dan penuh kreativitas. Supaya desa yang dipimpin mampu memberikan PAD untuk kesejahteraan masyarakatnya," tambahnya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, lanjut Khaeru Soleh, beberapa negara sudah mengalami resesi, juga di negara Indonesia yang pendapatannya mengalami penurunan drastis. Kalau desa masih ketergantungan dengan anggaran pusat, dikhawatirkan akan menjadi beban berat bagi negara. Sehingga negara akan mengalami krisis berkepanjangan. 

"Mendirikan Bumdes dijadikan suatu kewajiban di samping memberikan lowongan pekerjaan juga dapat memberikan sumbangsih pendapatan buat desa. Sehingga desa bisa membangun tanpa harus tergantung pada anggaran pusat," tandas dia. (guh/ima)

Sumber: