Unggah Link-link Film Peruangan Ilegal, Tjahjo Kumolo: Mohon Maaf, kalau Saya Salah dan Khilaf

Unggah Link-link Film Peruangan Ilegal, Tjahjo Kumolo: Mohon Maaf, kalau Saya Salah dan Khilaf

Unggahan sejumlah tautan fil-film perjuangan yang dicuitkan Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo melalui akun Twitter pribadinya menuai kecaman. Tak mau polemik itu meluas, Tjahjo Kumolo pun meminta maaf, Senin (17/8) kemarin.

Tjahjo menjelaskan tautan itu didapatnya melalui kiriman Whatsapp. Namun, cuitan politikus PDIP itu malah menuai sorotan dan kecaman, utamanya dari para pekerja film di Tanah Air.

Salah satunya diungkapkan sutradara kondang, Joko Anwar. “Yth Bapak Joko Anwar sutradara film perjuangan, saya mendapat kiriman WA koleksi film perjuangan tersebut,” tulisnya melalui @tjahjo_kumolo, Senin (17/8).

Lantaran bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-75, dia lantas memutuskan mengunggahnya melalui akun Twitter pribadinya. “Mengingat Hari Kemerdekaan RI, saya berbagi saja kepada group via Twitts,” sambung dia.

Untuk itu, Tjahjo pun mengutarakan permohonan maaf. “Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf,” kata Tjahjo.

Kemudian, Tjahjo juga menyatakan siap bertanggungjawab dengan membayar royalti atas sejumlah judul film yang dicuitkannya itu. “Kalau saya harus membayar karena saya berbagi, saya siap semampu saya. Demikian terima kasih,” tandasnya.

Sementara, cuitan yang memampang sejumlah tautan film dimaksud, kini sudah tak ada lagi. Sebelumnya, Joko Anwar melalui akun Twitter pribadinya, @jokoanwar, mengecem tindakan Tjahjo Kumolo itu.

“Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal?” tulisnya, Senin (17/8).

Pria kelahiran Medan itu lantas menumpahkan kekecewaannya. “Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif,” sambungnya.

Dalam cuitan lainnya, Joko Anwar lantas mengunggah tangkapan layar atas cuitan politikus PDIP tersebut. “Banyak tautan yg dibagikan di sini diunggah secara ilegal tanpa ijin pemilik hak cipta filmnya,” kata dia.

Joko lantas menyambungkan hal itu dengan momen peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75. Menurutnya, perayaan 75 thaun kemerdekaan bangsa Indonesia akan menjadi percuma.

“Gak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya,” tulisnya. (ruh/pojoksatu/zul)

Sumber: