Manchester United vs Kopenhagen, Lupakan Dulu Pertemanan

Manchester United vs Kopenhagen, Lupakan Dulu Pertemanan

Ole Gunnar Solskjaer akan adu taktik dengan Stale Solbakken di babak delapan besar Liga Europa. Mereka bersahabat, tapi harus saling bunuh dalam laga Manchester United versus Kopenhagen, dini hari nanti.

Kedua pelatih berteman baik setelah bermain bersama di tim nasional Norwegia. Solskjaer dan Solbakken bahkan bahu membawa membela Landslaget, julukan timnas Norwegia selama enam tahun.

Selain itu, mereka juga mengikuti kursus kepelatihan bersama. Makanya, Solskjaer mengakui bahwa ia dan Solbakken sudah saling mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, khususnya dalam hal pengaturan strategi.

“Saya mengenal Stale dengan sangat baik. Teman baik saya. Saya belajar lisensi pro dengannya di Kopenhagen, jadi saya tahu apa yang mungkin perlu diketahui tentang Stale. Dan dia mungkin tahu apa yang perlu diketahui tentang saya. Saya tak sabar untuk itu," kata Solskjaer di situs resmi MU.

Solbakken yang membela Norwegia pada periode 1994-2000 dan berusia lima tahun lebih tua dari Solskjaer mengatakan hal senada. "Kami mengikuti pendidikan kepelatihan bersama di Kopenghagen. Jadi kami memiliki hubungan yang baik,” tuturnya di legit.ng.

Tapi, mantan gelandang Norwegia itu memastikan mereka berambisi mempermalukan Solskjaer dan pasukannya di Rhein Energie STADION. Dan untuk memotivasi timnya menyingkirkan Setan Merah, ia menjanjikan bonus kepada pemainnya.

"Jika Anda mengalahkan United, Anda dapat memperoleh bonus dari saya dan kemudian Anda tidak perlu khawatir selama sisa hidup Anda," kata Solbakken setelah memimpin timnya mengalahkan klub Turki, Istanbul Basaksehir dengan skor 3-0.

Tak hanya pengalaman, kedalaman skuat jelas menempatkan MU sebagai favorit. Makanya, pelatih berusia 52 tahun itu menegaskan, timnya harus menunjukkan performa bagus untuk lolos ke semifinal.

"Segalanya harus berjalan baik untuk kami jika kami ingin memiliki peluang," tegasnya.

Mantan pelatih Wolverhampton Wanderers itu juga berharap ekspektasi tinggi pada mereka membuat United sedikit tertekan. Menurutnya, sebagai klub raksasa, penggemar MU pasti berharap klub kesayangannya tidak lagi nirgelar seperti musim lalu dan itu akan jadi beban skuat Solskjaer.

"Dua tim yang paling tertekan untuk memenangkan Liga Europa adalah United dan Inter Milan. Keduanya sudah lolos Liga Champions, tetapi belum memenangi trofi. Sebagai klub besar, mereka akan melihat ini sebagai peluang besar untuk melakukan itu,” ujarnya.

Solskjaer sendiri menyadari besarnya harapan pada anak asuhnya. Karen aitu, ia berusaha memperlakukan sisa Liga Europa seperti "turnamen mini" dan berharap bisa sampai ke final.

“Coba kita lihat berapa lama (bisa bertahan di Jerman). Semoga lebih dari dua hari, semoga sampai 12 hari,” kata Solskjaer.

Legenda MU itu membuat sembilan perubahan saat berhadapan dengan LASK. Dan hampir dipastikan ia akan kembali melakukannya di Cologne. “Kami akan memilih tim yang menurut kami akan memenangkan turnamen ini, jadi Anda hanya harus menunggu dan melihat," tegasnya.

Sumber: