Rakyat Indonesia Diprank Lagi, Iwan Sumule: Rizal Ramli Punya Resep Setahun Beres

Rakyat Indonesia Diprank Lagi, Iwan Sumule: Rizal Ramli Punya Resep Setahun Beres

Saat awal wabah pandemi covid-19, pemerintah menyebut ekonomi akan tetap tumbuh 5,3 persen, sekalipun ada pagebluk. Ironisnya, kejumawaan pemerintah itu menjadi bumerang saat ini, karena Indonesia berada di jurang resesi.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia anjlok di angka -5,32 persen. Angka yang berbanding terbalik dengan koar-koar pemerintah.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menanggapi laju ekonomi Indonesia yang nyungsep itu saat berbincang dengan redaksi rmol.id, Kamis (6/8).

“Ampun. Prank lagi. Rakyat Indonesia memang luar biasa, panjang bangat sabarnya,” sindirnya.

Iwan Sumule turut menyinggung alasan pemerintah yang mengkambinghitamkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai penyebab resesi. Padahal, urainya, di awal wabah terjadi, publik telah meminta pemerintah melakukan lockdown seperti negara-negara maju dalam menangani corona.

Tapi kala itu pemerintah justru merasa yakin dengan PSBB sebagai pilihan. “Kini, PSBB dijadikan “biang keladi" minusnya pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Kepada pemerintah, Iwan Sumule meminta untuk segera sadar diri. Sebab, masalah ekonomi dan wabah corona sangat berpengaruh pada nasib rakyat.

Jika memang tidak mampu memberi solusi nyata, maka sebaiknya mereka yang bersentuhan langsung pada kebijakan pandemik ini segera mengundurkan diri. Kemudian, dengan legawa mereka harus mengangkat orang-orang yang punya solusi.

Salah satunya, ekonom senior DR. Rizal Ramli yang telah mantap memiliki solusi mengatasi masalah ekonomi dan pagebluk corona. Bahkan Rizal Ramli hanya butuh waktu setahun untuk membereskan masalah ini.

“Tak mampu, tapi tak sadar diri. Minggirlah! Bang Rizal Ramli siap atasi dan bisa beri solusi, janjinya setahun. Iya gak sih?” demikian Iwan Sumule. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: