Ada Parpol Ditawari Rp1 Miliar untuk Lawan Gibran-Teguh, Achmad Purnomo: Malah Baru Dengar Ada Opasangan Purno

Ada Parpol Ditawari Rp1 Miliar untuk Lawan Gibran-Teguh, Achmad Purnomo: Malah Baru Dengar Ada Opasangan Purno

Suhu politik menjelang dibukanya tahapan pendaftaran bakal calon di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo Desember nanti kian memanas. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo bahkan mengaku mendapat tawaran uang tunai Rp1 miliar.

Mahar bernilai fantastis itu informasinya, diiming-imingi agar PSI mau mengusung penantang Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Disebut-sebut, tawaran itu disebutkan datang dari orang yang mengaku sebagai tim pemenangan Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo kepada wartawan, di Solo, Rabu (5/8) malam, seperti yang dilansir Solopos.com. Yogo menilai, angka itu cukup fantastis mengingat PSI sebagai partai ‘pendatang baru’.

“Kami merasa nilai yang ditawarkan di luar dugaan. Apalagi PSI hanya punya satu kursi di DPRD,” kata dia.

Akan tetapi, tawaran itu ditolak karena sejak awal PSI sudah berkomitmen untuk mendukung Gibran sebagai cawali. Bahkan, kata dia, dukungan itu sudah diberikan jauh sebelum Gibran mendapat rekomendasi dukungan dari PDIP.

Yogo berujar, orang-orang yang mengaku sebagai kelompok pengusung Purnomo-Anung itu merupakan tokoh-tokoh politik Solo. “Mereka memperkenalkan diri sebagai tim dari pasangan Purnomo-Anung,” ucap dia.

Yogo menyatakan, orang-orang yang mengaku akan mengusung Purnomo-Anung di Pilkada Solo 2020 menyebut koalisi parpol yang akan dibangun terdiri dari PKS, PAN, dan PSI. Kendati hanya memiliki satu kursi di DPRD Solo, sambungnya, PSI menjadi pemegang kunci penting dalam skenario tersebut.

Sebab, koalisi tiga partai itu nantinya akan berjumlah sembilan kursi. “Itu skenario gerbong politik yang disiapkan. Desain mereka PKS, PAN, dan PSI. Karena Partai Gerindra sudah lepas, PSI jadi kunci,” kata dia.

Terpisah, Achmad Purnomo mengaku sama sekali tidak tahu-menahu mengenai wacana pencalonan dirinya dan Anung Indro Susanto di Pilkada Solo. “Saya sama sekali tidak tahu. Malah saya baru dengar sekarang ini ada pasangan Purnomo-Anung,” katanya dikutip CNNIndonesia.

Purnomo menegaskan dirinya sama sekali tidak setuju dengan politik transaksional sebagaimana dibeberkan oleh PSI. “Saya nggak setuju kalau ada tawaran-tawaran uang seperti itu,” katanya.

Pun demikian dengan Anung yang mengaku belum berniat kembali bertarung setelah kalah di Pilkada Solo 2015 lalu.

Anung juga menyatakan belum membentuk tim pemenangan untuk menggalang dukungan. “Belum ada pandangan. Sepertinya semua partai kan sudah ke Mas Gibran ya,” katanya.

Hanya saja, ia mengaku sempat ada pembicaraan dengan beberapa politisi dari partai-partai di luar PDIP untuk kembali maju di Pilkada 2020.

“Tapi itu sudah lama sekali. Temen-temen lama nanya apakah akan maju lagi. Ya kita lihat saja nanti partai mana yang akan mendukung. Wong, semua partai sudah ke sana (Gibran),” katanya.

Sumber: