Sevilla vs AS Roma, Harus Menang di Laga Krusial

Sevilla vs AS Roma, Harus Menang di Laga Krusial

Selalu ada yang pertama untuk semua hal. Untuk kali pertama, Sevilla bertemu Roma di sebuah kompetisi antarklub di benua Eropa.

Bagi spesialis Liga Eropa, Sevilla selalu memberikan warna kepada lawan barunya. Meski berstatus lawan baru, Roma tak bisa dipandang sebelah mata oleh Sevilla yang jauh lebih berpengalaman.

Terutama jika melihat performa mereka belakangan ini. Di level domestik, Serigala Ibukota belum pernah kalah dalam lima giornata Serie A.

Pada laga pamungkas, mereka membungkam sang capolista, Juventus dengan skor 1-3. Hasil ini membuat noda pada laga pamungkas anak asuh Maurizio Sarri tersebut.

Apalagi, Sevilla terbilang jarang bertemu dengan wakil Italia di kompetisi Eropa. Sevilla yang sudah lima kali merebut Trofi Liga Eropa pertama kalinya melawan tim Italia saat bersua dengan rival sekota Roma, Lazio, di babak 32 besar Liga Europa musim lalu. Sevilla menang 1-0 di Italia, dan menang 2-0 di Spanyol (menang agregat 3-0).

Satu-satunya pertemuan Sevilla dengan klub Italia di tempat netral adalah melawan AC Milan di Monaco, di Piala Super Eropa 2007, dan kalah 1-3. Namun bukan berarti Sevilla tak memiliki wawasan bagaimana menanggulangi tim Italia. Sevilla memiliki 4 pemain yang punya pengalaman bermain di Italia, yakni Franco Vazquez, Ever Banega, Lucas Ocampos, dan Suso.

Di sisi lain, Roma belum pernah juara di kompetisi ini. Roma baru pernah sekali masuk final, yakni di UEFA Cup 1990/91. Roma melawan sesama klub Italia, Inter Milan, dan kalah agregat 1-2.

"Kami kuat, secara fisik dan mental. Mirisnya, Roma sudah menyiapkan persiapannya melawan kami tanpa istirahat. Mereka juga tidak harus berurusan dengan virus seperti kita, tidak bisa berlatih seperti yang kita inginkan. Namun, juga benar bahwa mereka tidak pernah harus berurusan dengan lawan seperti kami, lawan yang selalu menekan di semua lini," ujar bek kiri Sevilla, Sergio Reguilon.

Pemain yang tengah diincar Chelsea untuk menggantikan posisi Marco Alonso ini mengakui, bahwa pertemuan perdana ini langsung bersifat krusial, karena menentukan kelolosan.

Ya, Partai ini belum memainkan leg pertama, diputuskan hanya akan ada satu pertandingan penentuan di tempat netral, di Jerman. Salah satunya adalah Sevilla kontra Roma, yang akan dimainkan di MSV-Arena, Duisburg.

"Apa yang kamiketahui tentang Roma? Kami telah banyak menonton video mereka, kita tahu gayanya dan di mana kita berpotensi melukai mereka. Pelatih dan staf teknis memberi kami hal-hal kecil tentang mereka setiap hari baik tentang pemain mereka atau area spesifik di lapangan," ujar Reguilon.

Kubu Roma pun sadar, kali ini status mereka sama seperti saat menghadapi Wakil Belgia, AAA Gent di babak sebelumnya. Bukan sebagai tim yang lebih difavoritkan. Tapi itu justru menjadi tantangan untuk kembali membuktikan bahwa status tak lebih dari sekadar sebuah label belaka.

“Kami memang bukan tim favorit, dan pasti tidak akan mudah untuk mengalahkan Bayern. Tapi kami punya kekuatan dan kualitas. Dan jika kami mampu mengeluarkan semua kemampuan dan kelebihan kami, mungkin akan menjadi jalan bagi kami untuk melaju ke babak berikutnya,” terang pelatih AS Roma Paulo Fonseca di laman group.

Namun, Roma bukan tanpa kendala. Untuk laga kali ini Fonseca dipastikan tak bisa menurunkan bek pinjaman Manchester United, Chris Smalling yang "ngambek". Padahal, Smalling telah muncul sebagai nyawa dari permainan Roma musim ini.

Sumber: