Leicester City gagal Tembus Zona Liga Champions

Leicester City gagal Tembus Zona Liga Champions

Hasil akhir Premier League tidak hanya membuat bahagia melainkan juga menyisakan kesedihan. Seperti nasib Leicester City. Mereka gagal ke Liga Champions musim ini padahal dalam mereka hampir semusim menguasai posisi The Big Four.

Pusat Database Sepakbola Dunia Opta melansir, dalam 325 kesempatan, Leicester selalu mengakhiri pekan Premier League dengan finis di posisi empat besar. Sayangnya, usai pandemi mereka mengalami inkonsistensi.

Ya dari sembilan laga Premier League sejak Juni 2020, Leicester hanya mampu meraih dua kemenangan saja, atas Crystal Palace dan Sheffield United. Pada laga pamungkas, The Foxes (julukan Leicester) kembali menderita usai dibabat dua gol tanpa balas oleh Manchester United.

The Red Devils menutup musim ini dengan manis di Premier League. Walau diragukan banyak pihak, skuad Ole Gunnar Solskjaer akhirnya mampu menembus posisi tiga klasemen akhir dan lolos ke Liga Champions musim depan.

Kesuksesan MU tak lepas dari peran penting sang gelandang serang Bruno Fernandes. Pemain yang bergabung sejak Januari lalu dari Sporting CP dengan mahar EUR 55 juta nyatanya memberi dampak yang signifikan.

Dalam laga melawan Leicester, MU mendapat hadiah penalti di menit ke-68 setelah Anthony Martial dilanggar Jonny Evans di kotak penalti. Bruno Fernandes yang menjadi eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik untuk membawa The Red Devils unggul 1-0. Jesse Lingard menggenapi kemenangan MU berkat golnya di menit akhir laga. Ia memanfaatkan kesalahan dari Kasper Schmeichel.

"Kita harus mengakui bahwa dia (Bruno) memberi pengaruh besar. Dia membuat dampak besar," kata Solskjaer dikutip dari Sportskeeda.

"Dia mencetak gol yang fantastis, membuat assist, tetapi juga antusiasme dan mentalitasnya untuk haus akan kemenangan telah membantu kami," sambung Solskjaer.

Hasil kemenangan itu membuat Setan Merah meraih poin 66 poin. Jumlah ini sama dengan yang dihasilkan peringkat empat Chelsea, namun MU tetap unggul selisih gol. United punya catatan surplus 30 gol, sedangkan Chelsea hanya 15.

Dengan kemenangan tersebut, baik MU dan Chelsea memastikan tiket fase grup Liga Champions 2020/21. Chelsea menang 2-0 atas Wolverhampton Wanderers.

Dua gol The Blues terjadi justru hanya berjarak lima menit. Pertama diciptakan Mason Mount pada menit ke-45 lewat tendangan bebas. Lalu babak kedua dicetak oleh Olivier Giroud di menit ke-45+6 sebelum

Laga ini memang krusial bagi Chelsea dan juga lawannya, Wolverhampton Wanderers. Ya, Performa Chelsea juga ditandai dengan sektor pertahanan yang anjlok. Mereka merupakan tim besar yang paling banyak kemasukan yakni 54 gol.

“Mereka (Wolves) adalah tim yang bagus. Terutama musim ini, mereka punya kualitas ketika menghadapi tim-tim besar. Tapi kali ini kami bermain lebih disiplin terutama pada pertahanan. Hal itu sebenarnya yang jadi evaluasi kami musim ini,” ujar Lampard usai laga kemarin.

Sedangkan Leicester City yang kalah dari MU tetap berada di peringkat kelima atau langsung ke fase grup Liga Europa 2020/21. Sebaliknya, kekalahan Wolves dari Chelsea membuat pasukan Nuno Espirito Santo tersebut kehilangan tiket kualifikasi Liga Europa.

Sumber: