Kuartal II Ekonomi Nasional Diestimasi Minus 5,4 Persen, Juli kok Masih Loyo?

Kuartal II Ekonomi Nasional Diestimasi Minus 5,4 Persen, Juli kok Masih Loyo?

Perekonomian Indonesia pada kuartal I/2020 tersungkur cukup dalam di level 2,97 persen. Meski begitu, beragam cara telah dilakukan pemerintah untuk menahan kontraksi terlalu dalam, maka Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap pada kuartal III/2020 ekonomi nasional mulai bergerak tumbuh.

Hal tersebut disampaikannya dalam gelaran Future Financial Festival yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu (25/7). Bendahara negara itu menjadi pembicara pembuka melalui bahasan kondisi ekonomi di era adaptasi kenormalan baru (new normal).

Sri Mulyani memaparkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia mengalami tekanan pada kuartal I/2020. Terhentinya sektor pariwisata memberikan dampak yang sangat besar bagi ekonomi nasional.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memperkirakan kontraksi lebih dalam lagi terjadi pada kuartal kedua tahun ini. Diketahui, kuartal pertama hanya sebesar 2,97 persen. Ekonomi Indonesia biasanya berada di atas 5 persen.

"Kalau kuartal kedua estimasi kami di dalam kontraksi adalah antara minus 5,4 persen hingga minus 5,08 persen, di mana estimasi titiknya 4,3 persen," ucapnya.

Menurutnya, pelemahan ekonomi kuartal kedua melemah lebih dalam karena seluruh daerah terkena Covid-19. Masih adanya daerah yang melakukan PSBB di zona merah, tentu akan membawa dampak negatif bagi pemulihan ekonomi.

Untuk itu, pada kuartal ketiga tahun ini di di mana diperkirakan pandemi Covid-19 sudah mulai berkurang,sehingga aktivitas ekonomi kembali berjalan normal. "Harapan kami pada kuartal ketiga di bulan Juli, Agustus, September segera bertahap memulihkan ekonomi kembali," ucapnya.

Upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah sudah sangat luar biasa. Misalkan, dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 2/2020 untuk menjadi landasan hukum bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan fiskal dan pemulihan sektor keuangan dari dampak penyebaran virus corona.

Terpisah, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna memperkirakan perekonomian akan mulai membaik pada tahun depan. Tentu saja, syaratnya kebijakan yang diambil pemerintah efektif.

"Perekonomian nasional baru akan pulih paling cepat triwulan ketiga tahun depan," ujarnya kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (25/7). (din/zul/fin)

Sumber: