Setelah Idza Priyanti, Giliran Bupati Tegal dan Pejabat Eselon II yang Jalani Rapid Test Covid-19, Hasilnya?

Setelah Idza Priyanti, Giliran Bupati Tegal dan Pejabat Eselon II yang Jalani Rapid Test Covid-19, Hasilnya?

Bupati Tegal Umi Azizah dan pejabat Eselon II di lingkungan Pemkab Tegal menjalani rapid test di Ruang Laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal. Selain bupati, sejumlah pejabat lainnya juga ikut di-rapid test seperti Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie, Sekda Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Hery Suhartono, dan beberapa pejabat lainnya.

Kendati dilakukan selang sehari setelah Bupati Brebes Idza Priyanti dan suaminya menjalani uji swab pasca kontak langsung dengan Bupati Pemalang Junaedi yang terkonfirmasi positif Covid-19, Bupati Tegal Umi Azizah, menegaskan jika rapid test yang dia jalani tidak berkaitan dengan hal itu.

"Rapid test ini bukan karena ada pejabat di Pemkab Pemalang yang positif covid-19. Tapi merupakan kegiatan rutin yang digelar Pemkab Tegal untuk mengetahui kesehatan para pejabat," tandasnya, Kamis (23/7).

Hal ini mengingat mobilitas para pejabat eselon II cukup tinggi. Sehingga Pemkab Tegal rutin menggelar rapid test. 

"Ini sudah menjadi agenda rutin setiap satu bulan sekali," katanya.

Rapid test ini, tambah Umi Azizah, bukan kali pertama dilakukan. Sebulan lalu, pihaknya juga di-rapid test dan hasilnya nonreaktif. Termasuk para pejabat eselon II dan sejumlah tenaga kesehatan yang kerap kontak erat dengan pasien Covid-19. 

"Intinya supaya kita selama bekerja tidak dibayangi rasa takut. Karena mobilitasnya luar biasa," tambahnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Hendardi Setiaji mengatakan hal senada. Menurutnya, pemeriksaan atau rapid test ini digelar rutin setiap bulan. Utamanya para tenaga medis yang selalu menangani pasien Covid-19. Karena risiko mereka sangat tinggi.

"Meski mereka sudah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD), tapi tetap di-rapid test. Untuk mengantisipasi saja," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 dr Joko Wantoro menambahkan, jika hasil rapid test ini reaktif, maka akan dilanjutkan dengan swab. Sedangkan jika nonreaktif, tetap akan dilihat perkembangannya. Sebab, para pejabat kerap berjumpa dengan beberapa klien. Sehingga antisipasinya harus maksimal. 

"Rapid test ini khusus untuk pejabat, kalau untuk umum belum ada. Tapi masyarakat bisa melakukan rapid test mandiri di rumah sakit," tambahnya. (guh/ima)

Sumber: