Mpok Omas Meninggal Dunia karena Sakit Paru-paru, Mastur: Dia Takut Suntik, Tiga Hari (Dirawat) Pulang

Mpok Omas Meninggal Dunia karena Sakit Paru-paru, Mastur: Dia Takut Suntik, Tiga Hari (Dirawat) Pulang

Penyebab meninggalnya komedian dan seniman Betawi Omaswati, Kamis (16/7) malam, sedikit terkuak. Adik Mandra itu meninggal dunia pada usia 54 tahun di rumahnya di Depok.

Ihwal meninggalnya Omas (sapaan akrab almarhumah) menjelaskan telah lama mengidap penyakit paru-paru. Akibat penyakitnya itu, beber Mastur, tubuh kakaknya tak berdaya dan kerap pingsan.

Omas pun sudah lama bolak balik ke rumah sakit untuk menyembuhkan penyakitnya itu. Kabar ini tak pernah muncul ke publik.

“Mpok Omas ini sebenarnya sakitnya sudah lama dari sebelum bulan puasa. Masuk rumah sakit bolak balik. Setelah diperiksa dokter ada penyakit paru-paru sudah lama. Sudah (agak) sembuh dia minta pulang. Dia enggak bisa lama-lama kayak orang-orang (di rumah sakit). Dia takut suntik, tiga hari (dirawat) pulang,” jelasnya seperti yang dikutip dari tayangan KH Infotainment, Jumat (17/7) dinihari.

Setelah itu, ibu tiga anak lebih banyak mengikuti berobat jalan dan dirawat di rumahnya di Jalan Swadaya I, Rt 03, RW 11 No.105 Kampung Tipar Mekarsari-Cimanggis, Depok.

“Seminggu dari itu (dari pulang rumah sakit) masih biasa saja. Setelah Lebaran kambuh lagi, (dia) berobat jalan,” jelasnya.

Selain paru-paru, Omas juga dikabarkan memiliki penyakit lain. “Ada yang bilang sakit gula, tapi yang saya tahu lihat rotgennya itu paru-paru. Mungkin gula juga ada, saya juga enggak tahu pasti, maag juga ada,” ungkapnya.

Tiap kali kambuh, Omas, dijelaskan Mastur, biasanya pingsan. “Kalau kambuh pingsan 2-3 menit bangun lagi,” tuturnya.

Namun, Kamis (16/7) malam, Omas pingsan lain dari biasanya. Anak Omas menelepon Mastur. Namun karena masuk waktu salat Isya, Mastur menunaikan salat dulu baru datang ke rumah mendiang kakaknya itu.

“Habis Isya (meninggalnya), saya habis salat Isya di rumah dikabarin, memang selama ini keponakan (anak Omas) komunikasinya ke saya, saya bilang ‘kalau ibu ada apa-apa kabari mamang ya’. Biasa cuma pingsan-pingsa saja. Habis salat Isya saya ditelepon lagi, Mpok Omas sudah enggak ada,” pungkasnya. (nin/pojoksatu/zul)

Sumber: