Lempar Alquran karena Sering Dituduh Banpol dan Tukang Lapor

Lempar Alquran karena Sering Dituduh Banpol dan Tukang Lapor

Sering dituduh menjadi anggota bantuan polisi (banpol) dan tukang lapor, Ince Ni'tmatullah naik pitam. Dia pun melempar Alquran di tangannya.

Pelaku dicurigai menjadi dalang penangkapan aksi judi yang pada Mei lalu. Atas dugaan tersebut, warga di sekitar rumahnya mengucilkannya.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal pelaku mengaku sangat marah karena selalu dicurigai sebagai tukang lapor.

Pelaku juga menceritakan kelakuannya juga didasari kekesalan atas tindakan warga yang berada di sekitar rumahnya yang sering main gaple dan domino di depan rumahnya.

"Dia merasa terusik atas kegiatan kumpul-kumpul main kartu tersebut. Kemarin itu puncaknya. Emosinya naik dan melemparkan Alquran yang ada di tangannya," kata kapolda saat konferensi pers di Mapolres Pelabuhan, Jumat 10 Juli.

Kapolda menuturkan atas tindakan tersebut, pelaku dikenakan pasal 156 a KUHP. Ancaman hukuman lima tahun penjara.

"Saya berharap masyarakat tidak terpancing. Ini masalah sudah diproses secara hukum. Percayakan kepada kami, dalam waktu dekat akan kami serahkan ke JPU," imbaunya.

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim mengatakan, pelaku diketahui berprofesi sebagai konsultan di perusahaan kontraktor. Dia merupakan orang terpelajar, bahkan menyandang gelar magister.

"Sudah ada empat saksi yang diperiksa dalam kasus ini. Nanti perekam video juga akan dimintai keterangan," katanya.

Ketua MUI Makassar, KH Baharuddin AS mengatakan, telah menghubungi sekretarisnya untuk menyampaikan ke MUI kecamatan se- Kota Makassar untuk menenangkan massa. Kasus tersebut sudah ditangani kepolisian. Informasi tersebut bertujuan agar tidak ada lagi yang melakukan tindakan serupa.

"Dalam keadaan sadar atau tidak, tindakan tersebut bisa dikategorikan penistaan agama. Kita juga belum tahu apakah pelaku benar-benar Islam atau bukan," katanya.

Pelaku pelemparan Al-Qur'an, Ince Ni'matullah mengaku melakukan tindakan itu karena emosi berlebihan. Dia tersulut dan terpojokkan, sehingga spontan melakukan aksi tersebut.

"Saya emosi dan spontan mengatakan itu. Saya meminta maaf atas segala kelakuan saya, pada agama saya, dan seluruh umat Islam," katanya. (edo/rif)

Sumber: