Pensiun, Lin Dan Gantung Raket

Pensiun, Lin Dan Gantung Raket

Salah satu atlet top badminton dunia, asal Tiongkok, Lin Dan, akhirnya memutuskan secara resmi untuk gantung raket melalui akun media sosial, Sabtu (4/7) kemarin.

Ya, ini menjadi putusan yang cukup mengejutkan. Mengingat, Lin Dan sebelumnya menolak pensiun pada 2019 karena masih ingin mengikuti ajang Olimpiade 2020.

Dilansir dari Xinhua, Lin Dan telah mengajukan permohonan pensiun beberapa hari lalu. Mempertimbangkan situasi pribadi Lin Dan saat ini, tim nasional Cina pun menyetujui permohonan tersebut.

"Dari 2000 hingga 2020, setelah 20 tahun, saya harus mengucapkan selamat tinggal kepada tim nasional. Ini sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata," kata Lin Dan dikutip dari akun media sosial Weibo.

Dengan keputusan ini, Lin Dan dipastikan tidak akan mengikuti Olimpiade 2020. Mengingat, penyelenggaraan pesta olahraga terbesar dunia itu diundur pada 2021 karena pandemi corona.

"Ketimbang hanya mengejar peringkat dunia seperti yang saya lakukan masih muda, saya lebih ingin menantang batasan fisik alet tua dan terus semangat berlatih di bidang olahraga yang tidak akan pernah saya lepaskan," tutur Lin Dan.

"Tetapi, kemampuan fisik dan rasa sakit saya tidak lagi memungkinkan saya untuk bertarung bersama rekan-rekan setim saya," imbuhnya.

Keputusan ini sekaligus menempatkan sosok berjuluk Super Dan itu menyusul rival-rivalnya yang lebih dulu pensiun, seperti Taufik Hidayat, Peter Gade, dan Lee Chong Wei.

Lin Dan merupakan atlet bulu tangkis dengan segudang prestasi. Selain langganan menempati peringkat nomor satu dunia, Lin Dan juga mengoleksi gelar bergengsi seperti medali emas Olimpiade 2008 dan 2012.

Selama debutnya, ia dua kali menjuarai Olimpiade, lima kali Kejuaraan Dunia, dan enam kali All England, sehingga dianggap sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra terbesar dalam sejarah.

Pada tahun 2011, dalam usia 28 tahun, Lin telah memenangkan sembilan gelar utama dalam cabang olahraga bulu tangkis, yaitu Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, Super Series Masters Finals, All England, Asian Games, dan Kejuaraan Asia, yang pertama dan satu-satunya dalam sejarah.

Ia juga menjadi pemain bulu tangkis tunggal putra pertama yang meraih medali emas Olimpiade dua kali berturut-turut, yaitu pada Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012.

Kemenangannya dalam pertandingan Malaysia Terbuka 2017 melengkapi raihan gelarnya dalam dunia bulu tangkis. (der/zul/fin)

Sumber: