Ditinggal Cerai Istrinya Sejak 2019, Oknum Sekuriti Nekat Cabuli Empat Bocah

Ditinggal Cerai Istrinya Sejak 2019, Oknum Sekuriti Nekat Cabuli Empat Bocah

Sungguh bejat aksi yang dilakukan Sarifudin alias Udin (40) ini. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai sekuriti ini, malah ketahuan berbuat tak senonoh mencabuli empat anak di bawah umur.

Ironisnya, perbuatan binatangnya itu dilakukan untuk memuaskan hasrat biologisnya, karena sejak tahun 2009 ditinggal cerai sang istri. Aksi Udin diketahui salah seorang orang tua korban, hingga akhirnya melaporkannya ke Polsek Pagedangan dan dilimpahkan langsung ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Tangsel.

Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk menangkap Udin. “Tersangka diamankan keluarga korban kemudian dibawa ke Polsek Pagedangan dan melimpahkan di Polres. Masih kita dalami keterangan dari yang bersangkutan,” terang Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono di Mapolres Tangsel, Jumat (3/7) kemarin.

Ditangkapnya Udin, jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Tangsel langsung melakukan penyelidikan terhadap tersangka. “Info beredar 14 kita harus klarifikasi dulu, karena pengakuan dari pelaku ini empat korban, dan empat korban ini masih kita dalami siapa yang menjadi korban,” tuturnya.

Lanjutnya, modus yang dilakukan Udin untuk bisa mencabuli korban dengan cara mengiming-ngimingi bermain game di kontrakannya. “Keterangan awal mengajak untuk main di kos-kosannya. Diajak main game baru sekali,” ujar Wibi.

Masih kata Wibi, kepastian apakah akan bertambah lagi korban pencabulan yang dilakukan Udin, masih dalam penyelidikan dengan memintai keterangan dari korban serta pelaku.

“Info awal, kita belum bisa memberikan keterangan lebih pasti. Korban dan saksi saksi belum bisa diminta keterangan dan baru divisum hari ini. Kita menunggu hasil visum,” ucapnya.

Sementara terpisah, R (40), orang tua dari seorang korban, tak menampik akan bertambahanya korban lain semasa berjalannya perkembangan kasus. Ia pun mengaku aksi cabul yang dialami oleh anaknya berdampak terhadap tekanan jiwa sang anak.

“Anak (saya) takut, malu juga. Ada empat orang korban yang sudah diketahui di dampingi sama orangtua. Infonya ada 14 orang. Makanya kita mau dalami lagi cari keterangan buat mastiin 14 orang,” papar R saat dikonfirmasi.(dhe/pojoksatu/rmol/zul)

Sumber: