Diancam Dipolisikan Bupati Bogor, Rhoma Irama Berharap Hanya Sekadar Candaan

Diancam Dipolisikan Bupati Bogor, Rhoma Irama Berharap Hanya Sekadar Candaan

Raja Dangdut Rhoma Irama kembali memberikan klarifikasi soal penampilannya di acara khitanan di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/6) lalu. Musisi dangdut senior itu berharap ancaman Bupati Bogor Ade Yasin Munawaroh hanya sekadar candaaan.

Sebab, kehadirannya di acara tersebut hanya sebagai tamu undangan, sama seperti tamu undangan lainnya. Kalaupun ingin diproses secara hukum, menurutnya, bukan dia, melainkan yang menggelar acara tersebut.

Lagipula saat ini bukan dirinya yang berinisiatif untuk tampil, namun atas permintaan tuan rumah dan tamu undangan lainnya. "Saya harap juga Bupati bercanda saja. Sebab kalau memang serius, yang bertanggung jawab adalah yang menyelenggarakan pergelaran. Yang mengadakan acara itu," katanya dalam klarifikasinya di akun Instagramnya, kemarin (2/7).

Lanjutnya, jikalau memang dirinya diminta untuk bertanggung jawab, demi sebuah keadilan, Rhoma Irama meminta tamu undangan lainnya juga dilaporkan. Sebab dia dan tamu lainnya sama, yakni sebagai tamu undangan.

"Saya (tamu) undangan, kalau saya sebagai undangan harus bertanggungjawab berarti seluruh tamu undangan yang ada di situ harus diproses secara hukum juga," paparnya.

Kala itu Rhoma Irama hadir memenuhi undangan tuan rumah dalam acara khitanan. Sesampainya di lokasi, ayah Ridho Rhoma Irama itu diminta untuk memberikan tausiyah. Akan tetapi, tuan rumah dan tamu undangan tak puas, dan meminta dirinya juga untuk menyanyi.

Rhoma akhirnya menyanyi tiga buah lagu. Rhoma diiringi oleh grup musik lain, yang memang sebelumnya mengiringi penyanyi-penyanyi lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Ade Yasin mengamuk begitu mengetahui Rhoma Irama tetap menyanyi. Padahal sebelumnya Rhoma menyatakan tidak akan tampil di saat pandemi Covid-19. Karena telah melanggaran aturan PSBB, maka Ade Yasin akan melaporkan Rhoma pada pihak yang berwajib.

"Saya minta semuanya diproses hukum, tidak pandang bulu siapa pun orang yang melanggar aturan, jangan sampai di sini menjadi episentrum Covid-19 karena ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya. (din/zul/fin)

Sumber: