Blak-blakan! Deddy Corbuzier Ngaku Pakai Narkoba Depan Arman Depari

Blak-blakan! Deddy Corbuzier Ngaku Pakai Narkoba Depan Arman Depari

Penyalahgunaan psikotropika di kalangan artis bukan lagi hal yang baru. Banyak pelaku hiburan yang ditangkap karena kasus tersebut.

Belakangan, magician, presenter sekaligus Youtuber Deddy Corbuzier blak-blakan mengaku sebagai salah satu pengonsumsi obat-obatan tersebut.

Bahkan, hal ini dikatakannya di depan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari, ketika keduanya berbincang dan tayang di Podcast Deddy, Sabtu (27/6) siang.

Dengan tajuk video ‘Nekat, Jujur Pakai Narkoba Depan BNN, Not Hoax’, tunangan Sabrina Chairunnisa ini menjelaskan psikotropika tersebut digunakan karena sesuatu hal, yaitu sebagai pereda nyeri.

Dia menunjukkan surat resmi dari dokter dan memberikannya ke Arman Depari. 

“Bang, saya mau lapor, tapi jangan ditangkap. Saya menggunakan psikotropika Bang, saya punya surat ini Bang,” ujarnya.

Arman tampak santai membaca surat dokter tersebut dan kembali mendengarkan alasan Deddy.
 
“Saya punya bahu  copot. Dan, memang enggak bisa sembuh kecuali dioperasi, kalau setiap malam kena AC sakit. Jadinya memakai obat seperti Benzo dan obat-obat seperti itu,” jelasnya.

Deddy pun mengatakan sejatinya mudah mendapatkan obat tersebut untuk meredakan nyeri bahunya itu. 

“Tinggal ke dokter kan dikasih,” ujarnya.

Arman pun membenarkan langkah Deddy dengan datang ke dokter sehingga hanya yang berkompeten yang bisa meresepkan obat yang berbahan psikotropika. Selama ini, kata Arman yang jadi masalah banyak yang menggunakan obat dengan alasan sebagai penenang karena sulit tidur tanpa resep dokter.

“Itu boleh dikasih, tapi dengan persetujuan dokter yang memeriksa. (Misal), Bro Deddy ke dokter karena sulit tidur, diberikan resep. Narkotika yang digunakan tepat sasaran. Yang terjadi sekarang dia (seseorang) enggak sakit dia minum obat ini, jadi sakitnya,” ungkapnya.

“Salah satu fungsi narkotika sebagai pain killer (pereda sakit). Nah kita (ada orang-orang) yang enggak ada rasa sakit, untuk hura-hura yang enggak boleh, karena itu menimbulkan ketagihan,” jelas Arman. (nin/pojoksatu/ima)

Sumber: