Buntut Polemik RUU HIP, Tengku Zulkarnain dan Ferdinand Hutahaean Saling Serang di Twitter

Buntut Polemik RUU HIP, Tengku Zulkarnain dan Ferdinand Hutahaean Saling Serang di Twitter

Buntut polemik rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) nampaknya mulai menyeret banyak pihak. Kali ini, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain terlibat perseteruan dengan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dalam twitt war atau perang cuitan di media sosial Twitter. 

Tengku Zulkarnain dan Ferdinand saling serang terkait pendapat mereka soal RUU HIP.  

Awalnya, Tengku Zul mempertanyakan sikap Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Lemhanas, BIN, Kapolri dan Panglima TNI.

“BPIP, LEMHANAS, BIN, dan Kapolri, bahkan Panglima TNI belum ada komentar atau bicara masalah Pancasila mau diubah jadi Ekasila alias Gotong Royong secara permanen jadi UU Negara,” cuit Tengku Zul.

“Ada apa dengan Anda semua? Kami seluruh rakyat NKRI mencatat semuanya dalam sejarah NKRI.
Paham?,” tambahnya.
 
Ferdinand membalas cuitan Tengku Zul. Ia meminta Tengku Zul tidak menggiring lembaga negara untutk ikut berpolitik praktis.

“Zul.! BIN, KAPOLRI, PANGLIMA TNI, dilarang berpolitik praktis. RUU HIP ini adalah ranah politik praktis, jadi jangan giring lembaga2 negara yang dilarang berpolitik itu utk berpolitik,” cuit @FerdinandHaean3.

Ia menyebut cuitan Tengku Zul membuktikan bahwa dia sedang memperalat Pancasila untuk politik praktis.

“Dari cuitan ini saya makin yakin, kalian hanya sedang memperalat PANCASILA untuk tujuan politik,” kata Ferdinand.

Menanggapi hal itu, Tengku Zulkarnain mengaku heran dengan pernyataan Ferdinand Hutahaean.

“Meminta BIN, BPIP Kapolri, Panglima TNI bicara tentang RUU HIP dan mengusut pihak yang ingin mengubah Pancasila jadi Trisila dan Ekasila alias Gotong Royong ditanggapi oleh saudara Ferdinan H. sebagai gerakan politik? Kasihan saudara kita yang satu ini,” kata Tengku Zul, Sabtu (27/6).

Menurut Tengku Zul, agama Islam berketuhanan yang bersyariah, bukan ketuhanan yang berkebudayaan seperti yang diatur dalam RUU HIP.

“Ferdinan ini tidak tahu bahwa Ketuhanan yang Maha Esa di RUU HIP mau diubah jadi Ketuhanan yang Berkebudayaan? Dan itu adalah perusakan atas agama Islam secara nyata. Agama Islam itu Berketuhanan yg Bersyariah bukan Ketuhanan yg Berkebudayaan. Tapi mana ilmu si Ferdinan sampai sana?,” tandas Tengku Zulkarnain.(one/pojoksatu/ima)

Sumber: