Dipidanakan Siswinya karena Memukul Pakai Buku, Guru SMP Malah Ngotot Pelapornya Diluluskan

Dipidanakan Siswinya karena Memukul Pakai Buku, Guru SMP Malah Ngotot Pelapornya Diluluskan

Tak ada dendam sedikitpun. Tasmir (bukan tamsir) bahkan sudah menganggap siswi yang telah mempidanakannya itu, layaknya anak sendiri.

Seperti biasa, Tasmir tetap terlihat di sekolahnya di SMPN 2 Pangsid, Kamis (25/6) kemarin. Dia datang menunaikan tanggung jawabnya sebagai guru bidang studi.

Saat tiba di sekolah, beberapa rekan guru terlihat mendekatinya. Termasuk Kepala SMPN 2 Pangsid, Agus Salim dan memberinya dukungan menghadapi cobaan yang menimpanya itu.

"Iya Pak, terima kasih atas segala dukungan dan doanya. Mungkin beginilah nasib saya. Tak ada maksud memukulnya, namun tega mempidanakan saya," tutur Tasmir, seraya beranjak ke salah satu ruang kelas.

Kepala SMPN 2 Pangsid, Agus Salim, mengaku prihatin dengan apa yang menimpa salah seorang anak buahnya itu. "Sebagai pimpinan, saya sangat prihatin. Tapi apa daya, kita sudah tempuh segala cara agar berdamai, tapi semuanya buntu," ujar Agus Salim, diamini sejumlah guru lainnya.

Di mata Agus Salim, Tasmir adalah guru yang profesional dan juga bertanggung jawab. Ia juga sangat mencintai anak-anak didiknya.

"Pak Tamsir itu benar-benar guru yang baik. Buktinya, dialah yang ngotot agar siswi yang telah memidanakannya itu tetap diluluskan dari sekolah," ujar Agus Salim.

Sebelumnya, Tasmir terjerat pidana dugaan kasus penganiayaan yang dilaporkan siswinya, AU. Insiden itu terjadi di dalam kelas.

Kala itu, Tasmir sedang mengabsen anak-anak didiknya. Saat bersamaan, AU tak menghiraukan dan malah bernyanyi. Melihat ulah AU itu, Tasmir lalu mendekatinya dan spontan memukul AU menggunakan buku yang dipegangnya.

Ketua PGRI Sidrap, Muslimin berharap, kejaksaan dan pengadilan cermat dalam menangani kasus yang menjerat Tasmir itu. "Kita berharap pak Tasmir dibebaskan kelak agar tidak memberi efek buruk terhadap citra pendidikan kita," harap Muslimin. (eby/zul/dir)

Sumber: