Nuansa Mistis Sungai Pemali, Muncul Suara Setiap Hendak Ada Korban Tewas Tenggelam
Sebagian masyarakat Kabupaten Brebes tentu saja sudah tidak asing lagi dengan Sungai Pemali. Terlebih, salah satu sungai terbesari di kota bawang merah itu sering terjadi kecelakaan dan korban tenggelam menjadikan Sungai Pemali kerap dianggap angker.
Menurut Sejarahwan Pantura yang juga Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes Wijanarto mengatakan, ketergantungan masyarakat pada sungai juga membentuk kebudayaan di Brebes. Salah satu sungai yang bersejarah adalah Sungai Pemali atau disebut juga Cipamali.
Wijanarto mengungkapkan Sungai Pemali inilah yang kemudian mendominasi cerita-cerita mistis di Brebes. Salah satunya ceirta adanya tokoh penyebar Agama Islam dengan mitologi Lembudana, Lembudini di sebelah selatan Jembatan Pemali dan Buaya Putih di sebelah utara jembatan.
"Konon menurut masyarakat di sekitar Sungai Pemali, jika sungai itu meminta korban akan mengeluarkan suara. Seperti sebelum kejadian anak-anak TK yang tenggelam, beberapa hari sebelum kejadian Sungai Pemali mengeluarkan suara," terangnya.
Seperti diketahui, Sungai Pemali bermuara ke Laut Jawa. Dengan hulu di daerah barat Gunung Slamet (Gunung Sembung), Sungai Pemali memiliki panjang kurang lebih 125,4 kilometer (KM). Sungai Pemali berada di daerah aliran sungai (DAS) Pemali-Juana yang melintasi dua wilayah yakni, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal.
Dari cerita terdahlu, katanya, dalam mitologi itu seorang tokoh agama Islam tersebut memiliki kontrak dengan Lembudana-Lembudini yang berhasil dikalahkan. Tokoh Agama Islam yang dimaksud yakni Ki Gede Muniba, meminta keturunannya agar tidak menjadi korban Lembudana-Lembudini.
"Kedua belah pihak itu sepakat agar keturunan Ki Gede Muniba ini jangan jadi kobran. Makanya, sebagian besar korban yang tenggelam bukan warga pribumi," ujarnya.
Tidak hanya cerita Ki Gede Muniba dengan Lembudana-Lembudini saja. Adanya cerita tentang seekor buaya putih juga muncul di sekitar Jembatan Sungai Pemali ke utara. Bahkan, cerita adanya buaya putih ini sering mendominasi cerita mistis yang ada di Sungai Pemali.
"Konon ada ada warga yang pernah melihat, orang moncongnya seperti buaya," ucpanya.
Dia juga menceritakan cerita terdahulu ada seorang dukun bayi yang kemudian dimintai tolong untuk persalinan. Namun, orang yang ditolong itu merupakan keluarga dari siluman buaya.
"Ada juga cerita manten, tapi manten (pengantin) itu sendirian. Yang konon manten itu minta tumbal," ujarnya.
Misteri angker Sungai Pemali, sejauh ini masih sering menjadi perbincangan masyarakat setempat. "Benar atau tidak cerita yang sudah ada, itu menandaskan bahwa ada metologi Pemali yang mendominasi di kalangan masyarakat," pungkasnya. (ded/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: