Tiga Bulan, Miliaran Rupiah Pendapatan Obyek Wisata Guci Hilang

Tiga Bulan, Miliaran Rupiah Pendapatan Obyek Wisata Guci Hilang

‎Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Bumijawa Kabupaten Tegal selama tiga bulan ditutup telah kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp2 miliar. Karena sejak 16 Maret 2020 tidak beroperasi, obyek wisata andalan Kabupaten Tegal hingga kini belum dibuka.

Kepala UPTD Guci Achmad Abdul Khasib, Sabtu (13/6) mengatakan, selama penutupan, potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hilang di tempat wisata itu mencapai Rp2 miliar.

Penutupan Obyek Wisata Guci selama hampir tiga bulan dipastikan membuat pemasukan untuk PAD pada tahun ini menurun.

Potensi tersebut, tambah Khasib,
berasal dari pemasukan retribusi masuk Guci yang rata-rata mencapai Rp475 juta per bulan dan pemasukan dari retribusi parkir sebesar Rp260 juta per bulan. Pedagang yang biasanya berjualan di kawasan Guci juga kehilangan pendapatan selama tiga bulan tutup‎. Jumlah pedagang yang terdata 1.099 pedagang. Mereka hampir tiap hari meminta agar Guci kembali dibuka.

"Selama ini pemasukan dari Obyek Wisata Guci menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk PAD Kabupaten Tegal," tambahnya.

Pada tahun ini saja, lanjut Khasib, PAD dari obyek wisata yang berlokasi di Kecamatan Bumijawa itu ditargetkan sebesar Rp7,6 Miliar. Dari target PAD yang ditetapkan itu, sejak 1 Januari sampai 16 Maret, realisasi retribusi baru masuk sebesar 14 persen dan dari parkir 21 persen. Berdasarkan hasil rapat pengelola dengan pelaku usaha dan pihak-pihak terkait, Obyek Wisata Guci rencananya akan dibuka kembali pada 1 Juli 2020. Namun, rencana itu masih menunggu persetujuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal. Harapan pengelola, awal Juli sudah dibuka kembali. Namun yang memutuskan adalah gugus tugas dan bupati karena pembukaan sektor pariwisata harus atas rekomendasi.

"Jadi ini baru sebatas rencana. Masih menunggu persetujuan," ujarnya. (guh/ima)

Sumber: