Harun Masiku Sempat Ada di Markas Banteng

Harun Masiku Sempat Ada di Markas Banteng

”Saya bingung ini dikasih apaan, ya sudah saya jalan lagi, lalu setelah saya jalan mau balik, masih di j
Jalan Cut Meutia, dua orang datang ke saya, langsung ngambil saja tasnya, saya jalan dan lihat di spion mereka sudah tidak ada,” ungkap Nurhasan.

”Sekarang saksi sudah tahu siapa yang kasih tas? Saya perlihatkan foto, apakah ini yang memberikan tas di malam itu?" tanya JPU KPK Takdir Suhan sambil menunjukkan foto Harun Masiku.

”Agak-agak mirip, tapi saat itu saya tidak tahu itu siapa,” ungkapnya.

Nurhasan juga mengaku tidak mendapat uang apapun meski membantu penyerahan tas dari Harun Masiku ke dua tamu itu.

”Boro-boro uang bensin Pak, dia langsung jalan,” kata Nurhasan.

Sedangkan telepon selular yang ia pakai untuk berkomunikasi dengan Harun Masiku itu menurut Nurhasan sudah hilang.

”HP saya HP China Pak, Xiomi, tapi sudah hilang, kalau tidak salah saat car free day, sampai di rumah lah HP gak ada, ngebel-ngebel sudah gak aktif,” cerita Nurhasan.

Ia pun mengaku mengatakan ia tidak melaporkan ke atasannya mengenai kejadian itu.

”Saya tidak sampaikan ke siapa-siapa soal peristiwa itu Pak,” ungkap Nurhasan.

Untuk diketahui dalam perkara ini, Wahyu dan Agustiani didakwa menerima suap Rp600 juta dari Kader PDIP Harun Masiku agar mengupayakan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dari Riezky Aprilia sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan Sumatera Selatan I kepada Harun Masiku. (fin/ful/ima)

Sumber: