Anak dan Asisten Rumah Tangga Dokter yang Meninggal, Positif Tertular Covid-19

Anak dan Asisten Rumah Tangga Dokter yang Meninggal, Positif Tertular Covid-19

Pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Tegal, kembali bertambah dua kasus. Keduanya masuk dalam kluster semarang, karena kontak erat dengan pasien covid-19 berinisial EP (39), dokter asal Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro mengatakan hasil pemeriksaan swab atau uji usap terhadap sejumlah kontak erat pasien covid-19 berinisial EP (39), menunjukkan dua orang positif tertular. EP sendiri meninggal dunia, Kamis (4/6) lalu.

Keduanya adalah seorang anak perempuan berinisial A (7), anak kandung EP, dan seorang perempuan lainnya berinisial H (54), asisten rumah tangga almarhum dokter EP.

"Kemarin ada dua orang lagi yang terpapar virus corona. Mereka masuk dalam kluster semarang, karena kontak erat dengan pasien covid-19 berinisial EP (39)," kata dr. Joko, Jumat (12/6).

Selain dua orang itu, tambah dr. Joko, dari penelusuran kontak erat EP, tiga orang anak kandung KH juga terkonfirmasi positif covid-19. Ketiganya adalah warga dan menetap di Kota Semarang.

Menindaklanjuti temuan dua kasus baru covid-19 asal Kabupaten Tegal, ungkap dr. Joko, sesuai arahan terbaru Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan dokter penanggungjawab pasien, perawatan pasien anak, A, dilakukan di rumah dengan isolasi mandiri.

Pertimbangannya, A, masih anak-anak, kondisinya sehat, dan klinisnya baik, serta tidak ditemukan adanya keluhan. "Justru akan timbul risiko lain jika perawatannya dilakukan di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama. Karena anak rentan terpapar infeksi nosokomial atau infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit,” tambahnya.

Adapun pengawasan medis selama proses penyembuhan, lanjut dr. Joko, akan dilakukan petugas kesehatan dari puskemas terdekat. Yaitu Puskesmas Pagiyanten dan Adiwerna.

Ditambahkan dr. Joko, ayah kandungnya bisa mendampingi lebih intensif anaknya dan tidak perlu khawatir akan tertular. Secara teori, menurut dr. Joko, tidak ada penularan covid-19 dari anak ke orang dewasa.

Sedangkan untuk pasien, H, warga Desa Pagiyanten Kecamatan Adiwerna, sudah langsung dirujuk perawatannya ke RSUD dr. Soeselo Slawi, Kamis (11/6) siang, kemarin. Setelah hasil pemeriksaan swabnya dinyatakan positif, H langsung dirujuk ke RSUD dr. Soeselo Slawi, meskipun kondisi klinis pasien baik dan mudah-mudahan lekas sembuh.

Ditanya soal kronologi penetapan status keduanya, dr. Joko menerangkan, keduanya sudah menjalani rapid test dan pengambilan sampel swab, Jumat (5/6) lalu. Pemeriksaan rapid test saat itu hasilnya nonreaktif, sementara untuk uji spesimen swab hasilnya baru keluar, Kamis (11/6), dan hasilnya positif.

Dengan adanya penambahan dua pasien covid-19 ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah menjadi 23 orang. Rinciannya, 12 orang sembuh, tujuh orang sedang menjalani perawatan, dan empat orang meninggal dunia. (guh/zul)

Sumber: