162 Warga Mengungsi, Pekalongan Tanggap Darurat Rob

162 Warga Mengungsi, Pekalongan Tanggap Darurat Rob

162 warga Dukuh Simonet Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan masih bertahan di posko pengungsian di Gedung TPS. "Data sementara pengungsi di posko penanggulangan bencana rob Desa Semut hingga, Minggu (7/6), ini ada 162 jiwa," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi R. Raharjo, Minggu (7/6).

Disebutkan dia, ratusan pengungsi dari 'pulau' terluar dari Kabupaten Pekalongan ini masing-masing 80 orang berjenis kelamin perempuan, dan 82 laki-laki yang berasal dari 59 kepala keluarga. Mereka terdiri dari lansia 8 orang, dewasa 97 orang, 32 anak, 17 balita, 7 bayi, dan 1 ibu hamil.

"Ketinggian rob siang ini sudah mulai surut, ketinggian air sekitar 20 cm hingga 40 cm," terang dia.

Dikatakan, Pemkab Pekalongan sendiri sudah menetapkan status tanggap darurat rob sejak 3-16 Juni mendatang. Sementara itu, Pemkab Pekalongan saat ini sedang mempersiapkan berbagai skema dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi banjir rob di Dukuh Simonet.

Hal diungkapkan oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, saat melakukan tinjauan di posko pengungsian di Desa Semut, Sabtu (6/6) lalu. Ia menjelaskan Pemkab Pekalongan akan menanggung kebutuhan pokok para pengungsi.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai langkah, baik itu jangka panjang dan jangka pendek untuk membantu warganya yang terdampak banjir rob.

‘’Pengungsi Alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat karena semua kebutuhannya kita penuhi mulai dari air hingga logistik untuk kebutuhan makan yang sehari tiga kali. Untuk kesehatan dan keamanan, kita tanggung semua dan bahkan kita siapkan juga wc portable,’’ terangnya.

Dikatakan pula, Pemkab Pekalongan telah menetapkan tanggap darurat untuk para pengungsi dalam rangka menghadapi banjir rob yang selama empat hari kondisinya belum surut, sehingga pengungsi masih bertahan di posko pengungsian.

"BPBD sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan memenuhi kebutuhan pokok pengungsi agar nyaman,’’ ungkap Bupati.

Adapun untuk langkah dan strategi jangka menengahnya, pemkab akan segera berkoordinasi dengan gubernur, Kementrian PUPR, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membahas tentang rencana relokasi terhadap warga Dukuh Simonet yang berjumlah 67 KK dengan mengusahakan perumahan nelayan, karena mayoritas warga Dukuh Simonet bermata pencaharian sebagai nelayan. (had/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: