Ada Skenario, Tahun Ajaran Baru Diawali Januari 2021 seperti 1979 Silam
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) didesak segera memutuskan kebijkan terkait tahun pelajaran baru siswa saat pendemi virus corona (covid-19) ini berlangsung. Mendikbud Nadiem Makarim harus merumuskan secepatnya skenario mana yang akan dilakukannya, jika covid-19 belum menunjukkan penurunan signifikan.
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengatakan situasi pandemi covid-19 menyebabkan banyak agenda besar nasional, terpaksa ditunda, digeser, atau bahkan dijadwalkan ulang. Salah satunya tentang tahun ajaran sekolah, yang muncul opsi untuk digeser ke awal tahun.
"Karena sampai saat ini Gugus Tugas Nasional Covid-19 belum secara resmi mengumumkan akhir dari situasi wabah, dan kembali ke kehidupan normal, maka Kemdikbud sebagai penanggung jawab utama Pendidikan nasional perlu menyiapkan skenario-skenario agenda tahun ajaran baru," ucap Andreas.
Legislator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di komisi pendidikan ini mengatakan, sejauh ini ada skenario optimistis dan pesimistis yang sedang dipertimbangkan.
Pertama, skenario optimis. Artinya wabah ini akan mereda di bulan Mei dengan asumsi di Juni wabah ini akan berakhir, pemerintah bisa memutuskan Juli 2020 merupakan awal tahun ajaran baru 2020/2021.
"Skenario pesimis, wabah ini mereda sekitar September-Oktober 2020, dan berakhir Desember, sehingga tahun ajaran baru dimulai Januari 2021. Artinya, ini kembali seperti sebelum 1979 di mana tahun ajaran dimulai pada setiap Januari," jelas legislator Dapil Nusa Tenggara Timur 1 ini.
Kedua skenario ini kemungkinan pelaksanaannya tergantung pada tingkat kepatuhan dan disiplin warga bangsa ini mematuhin protokol covid-19. Dalam Raker terkahir Komisi X dengan Kemdikbud, kata Andreas, masalah tahun ajaran baru ini sudah dia pertamyakan kepada Mendikbud.
"Secara tegas mendikbud pun memberikan jawaban bahwa Kemdikbud juga sedang membicarakan, mendiskusikan dengan para ahli dan konsultasi dengan Gugus Tugas Nasional Covid 19. Namun sampai saat ini belum diputuskan. Masih menunggu perkembangan dalam beberapa waktu ke depan," jelasnya.
Andreas menambahkan, pertimbangan tahun ajaran baru dalam situasi pandemi ini memang tidak hanya menyangkut variabel pendidikan. Tetapi utamanya juga harus memperhatikan variabel kesehatan.
Sehingga keputusan Kemdikbud harus mendengar dan mempertimbangkan masukan dari Gugus Tugas Nasional Covid-19. (jpnn/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: