Buka Rahasia! Ahmad Luthfi Beberkan Kunci Pembangunan Jateng

Inovasi, kata Luthfi, juga sangat penting, selain kolaborasi. Sebab, pembangunan daerah tidak dapat bertumpu pada APBN dan APBD saja. 

"Kontribusi APBD hanya sekitar 11–15 persen, sementara 85 persen lainnya harus ditopang inovasi dan investasi. Adapun realisasi investasi Jateng hingga triwulan III 2025 telah mencapai Rp66,13 triliun," jelasnya.

BACA JUGA:Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Terima Dua Penghargaan Sekaligus dari KPK

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Jalur Transportasi Jelang Nataru, Ketua DPRD Jateng Minta Pemprov Lakukan Ini

Kerja Sama Lintas Wilayah

Gubernur pun mendorong penguatan aglomerasi di berbagai sektor. Enam eks karesidenan di Jawa Tengah tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bekerja sama lintas wilayah dalam pengembangan ekonomi, pariwisata, dan sektor lainnya.

“Di Jawa Tengah ada enam eks karesidenan. Kami dorong terjadinya aglomerasi untuk menumbuhkan ekonomi baru.” 

Kolaborasi dan inovasi juga diperluas ke provinsi-provinsi lain. Jawa Tengah tercatat telah menjalin kerja sama dengan Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Jawa Timur, dan sejumlah daerah lainnya.

Bentuk kerja samanya, sebut Luthfi, meliputi investasi, UMKM, ketahanan pangan, hingga BUMD.

BACA JUGA:Buka Diklat Satpam di Tegal, Dirbinmas Polda Jateng: Pentingnya Jaga Tekankan Etika dan Profesionalisme

BACA JUGA:Hadiri Rapimpurda KNPI Jateng, Ketua DPRD Sumanto Sampaikan Pesan Ini

“Kita melakukan ekspansi dengan beberapa gubernur, dengan Kaltim, Maluku Utara, Riau, dan Jawa Timur. Ekspansi ini dalam rangka business to business antardaerah untuk menumbuhkan ekonomi baru,” ungkapnya sebagaimana dikuti dari Disway Jateng.

Sumber: