Disway

Supplier Ikan Jadi Pemasok Program MBG, Kembangkan Usaha dengan Pinjaman BRI

Supplier Ikan Jadi Pemasok Program MBG, Kembangkan Usaha dengan Pinjaman BRI

PROGRAM MBG- Partisipasi aktif BRI dalam mendukung pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu bukti komitmennya.-ISTIMEWA-Radartegal.disway.id

Dirinya mulai berdagang di Pasar Kayu Agung dengan menjadi pemasok bagi para pedagang ikan eceran di sana. Di awal usaha, pelanggan yang dimiliki masih sedikit, namun seiring waktu usahanya semakin dikenal dan jumlah pelanggan pun bertambah.

Ia juga mengungkapkan bahwa penjualan ikannya cukup baik, dengan rata-rata penjualan lebih dari 700 kilogram ikan setiap harinya. Jumlah tersebut, menurutnya, hanya untuk ikan patin saja karena jenis itu merupakan yang paling banyak dicari di daerahnya. 

Selain patin, ikan nila juga cukup diminati, meskipun tidak sebanyak ikan patin. Usaha Engga pun menjadi yang terdampak positif begitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan pemerintah.

BACA JUGA: BRI Kembali Masuk Jajaran Bank Terbaik Dunia, Puncaki Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker

BACA JUGA: BRI Raih 11 Penghargaan di Ajang Banking Service Excellence 2025

Sesuai tujuan pemerintah, MBG tak hanya soal pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak Indonesia saja, tapi juga membuka akses perputaran roda ekonomi untuk masyarakat juga.

Engga bercerita bahwa ada 2 (dua) katering yang sudah lama menjadi pelanggannya ternyata ada yang menjadi penyuplai program MBG. Dari situ, penjualannya pun semakin meningkat.

“Untuk MBG ini saya memang ada pelanggan katering yang sudah sering ambil barang di saya sejak sebelum MBG berlangsung. Catering ini sering nyetok ikan di kita, jadi ada 2 katering yang jadi vendor MBG dan langganan di kita. Dengan adanya program MBG ini memang menambah penjualan saya, karena kalau mereka pesan untuk stok barang itu bisa sampai 100kg,” ungkapnya.

Menjalankan usaha dari nol sebagai supplier ikan memang menghadirkan cerita suka dan duka tersendiri. Engga yang awalnya bekerja sendiri, kini dibantu oleh 2 orang pegawai seiring dengan usaha yang semakin berkembang.

Namun, tak bisa dipungkiri selalu ada tantangan dalam menjalankan usaha. Engga mengaku yang paling sering dialami adalah terkait modal.

“Kalau selama menjadi supplier ikan ini tantangan yang saya rasakan itu lebih di keuangan atau modal. Kalau untuk orang-orang di pasar seperti saya ini, kadang kita utang dulu kalau mau ambil stok ikan, baru kemudian 2-3 hari kemudian kita bayar. Ya memang harus begitu karena kalau nggak begitu ya nggak jalan,” cerita Engga.

Untungnya, kesulitan modal tambahan ini berhasil mendapatkan jalan keluar ketika Engga mendapatkan informasi terkait pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI

Dirinya telah menerima bantuan pinjaman dari BRI sebanyak dua kali. Pinjaman pertama ia peroleh sekitar tahun 2021 hingga 2022.

BACA JUGA: Komisi XI DPR RI Dukung Langkah Akseleratif Transformasi BRI

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: