Awal Mula Semarang Dijuluki Kota Lumpia, dari Kisah Cinta dan Kuliner!

Awal Mula Semarang Dijuluki Kota Lumpia, dari Kisah Cinta dan Kuliner!

Awal mula Semarang dijuluki Kota Lumpia-freepik-

Radartegal.com – Ternyata awal mula Semarang dijuluki Kota Lumpia berasal dari kisah cinta dan juga kuliner di abad 19. Julukan ini tidak lepas dari kisah perpaduan budaya Tionghoa dan juga Jawa.

Awal mula Semarang dijuluki Kota Lumpia ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan julukan ini sudah begitu ikonik dan terkenal di kalangan wisatawan.

Selain cerita awal mula Semarang dijuluki Kota Lumpia, makanannya sendiri juga menjadi kesukaan warga lokal hingga wisatawan hingga saat ini. Meski ada di tempat lain, namun lumpia Semarang punya cerita yang sangat mendalam dan paling autentik.

Selengkapnya berikut awal mula Semarang dijuluki sebagai Kota Lumpia. Sejarahnya panjang dan jadi kuliner unik!

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Kota Semarang, Nomor Dua Paling Bikin Kagum

BACA JUGA: 3 Kue Tradisional Asli Semarang, Punya Ciri Khas Paling Beda

Awal mula Semarang dijuluki Kota Lumpia

Kisahnya berawal dari Tjoa Thay Yoe yang merupakan pedagang Tionghoa, yang datang ke Semarang berjualan kuliner Tiongkok di abad 1870-an.

Ia menjual semacam spring roll dengan isian daging babi dan rebung (tunas bambu). Saat itu di kota yang sama, ia bertemu dengan Siem Giok Nio, seorang penjual makanan sejenis yang rasanya disesuaikan dengan lidah orang Jawa. 

Siem Giok Nio juga menggunakan rebung, namun ia mengolahnya dengan rasa yang lebih manis dan gurih, berbeda dari racikan Tjoa Thay Yoe. Keduanya jatuh cinta dan akhirnya menikah.

Mereka memadukan 2 resep kuliner buatan masing-masing, yaitu Tjoa Thay Yoe yang menggunakan rebung dan Siem Giok Nio yang mengolahnya dengan bumbu-bumbu Jawa, yang lebih kaya dan cenderung manis. 

BACA JUGA: 7 Tempat Wisata Malam di Semarang Selain Kawasan Kota Tua

BACA JUGA: Soal Budget Bisa Patungan! Ini Rekomendasi Kuliner Semarang untuk Makan Malam bersama Teman

Untuk menyesuaikan dengan selera masyarakat setempat, mereka juga mengganti isian daging babi dengan udang dan telur. Dari sinilah dimulai awal mula Semarang dijuluki Kota Lumpia, karena memang punya resep yang beda dibanding lumpia-lumpia biasanya.

Ini berkat perpaduan resep kedua pedagang tersebut, yang menghasilkan lumpia yang sangat khas dan berbeda dari spring roll Tiongkok atau lumpia di daerah lain. Rasanya yang gurih, sedikit manis, dan tekstur rebungnya yang renyah disukai banyak orang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: