Jejak Sejarah Lawang Sewu, Saksi Bisu Kisah Kereta Api di Semarang

Pada tahun 2009, KAI memulai proyek restorasi besar-besaran untuk mengembalikan keindahan asli bangunan. Sejak saat itu, Lawang Sewu difungsikan sebagai museum perkeretaapian Indonesia.

Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan koleksi mesin tua, arsip bersejarah, hingga dokumentasi perkembangan transportasi kereta api di Tanah Air.

BACA JUGA: Sejarah dan Cita Rasa Legendaris Gudeg Koyor Semarang, Kuliner Manis Gurih yang Bikin Nagih

BACA JUGA: Tahu Aci khas Tegal: Sejarah, Cita Rasa, dan Alasan Selalu Jadi Buruan Wisatawan

Keindahan Arsitektur Lawang Sewu

Dibangun oleh arsitek Belanda dengan gaya arsitektur kolonial, Lawang Sewu memiliki ciri khas berupa lengkung bangunan yang sederhana namun megah.

Ventilasi udara didesain sangat baik melalui banyaknya pintu dan jendela, menciptakan sirkulasi alami yang sejuk meski tanpa pendingin ruangan.

Selain itu, gedung ini dihiasi kaca patri berwarna yang menggambarkan kejayaan masa lalu serta detail ornamen yang kaya makna simbolis.

Perpaduan desain arsitektur dan fungsi membuat Lawang Sewu menjadi ikon budaya sekaligus bukti kejayaan transportasi kolonial di Jawa.

BACA JUGA: Sejarah dan Cita Rasa Legendaris Gudeg Koyor Semarang, Kuliner Manis Gurih yang Bikin Nagih

BACA JUGA: Tahu Aci khas Tegal: Sejarah, Cita Rasa, dan Alasan Selalu Jadi Buruan Wisatawan

Ikon Wisata Semarang

Saat ini, Lawang Sewu tidak hanya menjadi museum perkeretaapian, tetapi juga ikon pariwisata Semarang.

Ribuan wisatawan datang setiap tahunnya untuk menikmati keindahan arsitektur, belajar sejarah, sekaligus merasakan atmosfer mistis yang menyelimuti bangunan tua ini.

Sebagai warisan budaya, Lawang Sewu memiliki nilai historis, edukatif, dan estetik yang tinggi. Pemerintah kota Semarang juga menjadikannya sebagai destinasi unggulan dalam paket wisata sejarah dan budaya.

Sumber: