Mitos Danau Ranu Grati dan Baru Klinting yang Legendaris

Mitos Danau Ranu Grati dan Baru Klinting yang Legendaris

Mitos Danau Ranu Grati-Tangkapan layar YouTube/JJT Journey-

Radartegal.com – Danau Ranu Grati menyimpan mitos yang erat berkaitan dengan sosok Baru Klinting. Bahkan cerita tentang Danau yang indah di Pasuruan, Jawa Timur, satu ini begitu legendaris dari masa ke masa.

Mitos Danau Ranu Grati ini bernuansa mistis namun juga kental akan sejarah yang menyangkut kerajaan dahulu kala. Bahkan penduduk lokal sebagian masih mempercayainya dan jadi kepercayaan turun temurun.

Cerita tentang mitos Danau Ranu Grati ini memang sangat erat dikaitkan dengan sosok Baru Klinting. Namun seringkali diceritakan dalam beberapa versi.

Untuk selengkapnya di bawah mitos tentang Danau Ranu Grati yang terkenal dan erat dikaitkan dengan Baru Klinting. Siapakah ia?

BACA JUGA: 5 Kebiasaan Populer yang Mitosnya Bisa Bawa Keberuntungan

BACA JUGA: Air Terjun Madakaripura yang Mitosnya Tempat Tapa Gajah Mada

Mitos Danau Ranu Grati

Indonesia memiliki banyak danau yang indah namun juga menyimpan kepercayaan legendaris termasuk Danau Ranu Grati. Konon, dulunya ada seorang putri cantik dari Kerajaan Mataram bernama Endang Sukarni yang melarikan diri ke Desa Ranuklindungan (salah satu desa di sekitar Ranu Grati) karena kekacauan di kerajaannya.

Singkat cerita, ia lantas bertemu dan mengabdi pada seorang begawan sakti bernama Begawan Nyampo. Suatu waktu, tanpa sengaja Begawan Nyampo meletakan pisau suci di pangkuan Endang Sukarni.

Hal tersebut membuat Endang Sukarni hamil dan melahirkan seorang anak yang berwujud aneh, bukan bayi manusia biasa. Anak tersebut memiliki kulit bersisik seperti ular dan berekor. 

Anak tersebut dinamai Jaka Baru dan karena ada lonceng kecil atau klintingan di ekornya, maka ia lebih dikenal sebagai Baru Klinting. Dari sinilah awal mula mitos Danau Ranu Grati yang berkaitan setelah kelahiran Baru Klinting.

BACA JUGA: Jangan Sembarangan! Ini 5 Mitos di Gunung Rinjani yang Dianggap Nyata

BACA JUGA: Mitos Lembu Suro Gunung Kelud dan Kutukannya

Ia tumbuh besar namun karena fisik yang tidak biasa, ia dijauhi bahkan dibunuh oleh warga sekitar. Ini memicu kemarahan besar Endang Sukarni sebagai ibunya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: