Mitos Bulu Mata Jatuh di Berbagai Budaya, Pertanda Buruk atau Baik?
Mitos bulu mata jatuh memang menjadi bagian dari kekayaan budaya dan tradisi di berbagai negara.-freepik/radartegal.disway.id-
BACA JUGA: Mitos Pantai Klotok di Wonogiri yang Viral! Bikin Wisatawan Terhipnotis
BACA JUGA: Mitos Duduk di Depan Pintu bagi Perempuan Muda, Sulit Jodoh?
Hal ini dikenal dengan istilah telogen phase, yaitu fase di mana rambut memasuki masa istirahat dan kemudian rontok untuk digantikan oleh rambut baru.
Beberapa penyebab umum bulu mata rontok antara lain:
- Penggunaan maskara atau kosmetik mata berlebihan
- Reaksi alergi terhadap produk kecantikan
- Kebiasaan mengucek mata
- Infeksi pada kelopak mata (blepharitis)
- Kondisi kesehatan seperti alopecia atau gangguan tiroid
Dalam artikel Healthline berjudul "Why Are My Eyelashes Falling Out?" dijelaskan bahwa kehilangan bulu mata secara berlebihan bisa menjadi tanda gangguan medis, seperti hipotiroidisme, lupus, atau efek samping dari pengobatan tertentu.
Meski rontoknya bulu mata adalah hal yang umum, Anda perlu waspada jika jumlahnya melebihi batas wajar, atau disertai dengan gejala lain seperti mata merah, gatal, atau muncul benjolan di kelopak. Dalam kasus seperti ini, konsultasi ke dokter mata atau dermatologis sangat disarankan.
BACA JUGA: Mitos Sungai Siak! Ini Sosok yang dipercaya Jadi Penunggunya
BACA JUGA: 8 Mitos Pohon yang Konon Jadi Tempat Tinggal Makhluk Gaib
Antara Mitos dan Realita
Mitos bulu mata jatuh memang menjadi bagian dari kekayaan budaya dan tradisi di berbagai penjuru dunia. Baik itu pertanda asmara, keberuntungan, atau perubahan besar dalam hidup, setiap budaya memiliki tafsirnya sendiri yang menarik untuk ditelusuri.
Namun demikian, dari perspektif medis, bulu mata yang jatuh hanyalah bagian dari proses alami tubuh. Jika tidak disertai dengan gejala lain, maka tidak perlu dikhawatirkan.
Justru, jika terjadi secara berlebihan, bisa jadi itu merupakan sinyal bahwa tubuh sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu.
Sebagai penutup, tak ada salahnya mengetahui dan menghormati berbagai mitos yang berkembang. Namun, tetap bijak dan rasional dalam menyikapi segala bentuk pertanda, apalagi jika menyangkut kesehatan tubuh Anda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


