Penduduk Miskin Kota Tegal Turun 0,36 Persen di 2025

Penduduk Miskin Kota Tegal Turun 0,36 Persen di 2025

BUKA RAKOR - Wali Kota Tegal Dedy Yon saat membuka rakor penanggulangan kemiskinan--

TEGAL, radartegal.com - Prosentase penduduk miskin di Kota TEGAL pada 2025 ini mengalami penurunan 0,36 persen. Itu, berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

Berdasarkan data itu, persentase penduduk miskin turun menjadi 7,28 persen dari tahun sebelumnya yaitu 7,64 persen. Capaian ini telah melampaui target tingkat kemiskinan tahun 2025 yang berada di rentang 7,30 hingga 7,60 persen.

Itu, disampaikan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dalam sambutaannya pada acara Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) 2025. Kegiatan digelar di Gedung Adipura Komplek Balai Kota Tegal, kemarin.

Rakor dihadiri Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, Sekretaris Daerah, Agus Dwi Sulistyantono, Ketua Baznas, Kepala BPS, Staf Ahli Wali Kota, Asisten Sekda. Serta Kepala OPD, Camat dan Lurah se-Kota Tegal.

BACA JUGA: Pokir 2026 Ditetapkan, DPRD Jateng Soroti Kemiskinan yang Masih Tinggi

BACA JUGA: DPRD Jateng Minta Ada Intervensi di Pertanian dan Perikanan, Dorong Pengentasan Kemiskinan

Dalam sambutannya, Dedy Yon menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran TKPK. Utamanya, kepada Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah selaku Ketua dan Wakil Ketua.

“Namun, meski angka kemiskinan secara persentase telah menurun, kita tidak boleh lengah. Data yang tersaji menunjukan sebuah tantangan besar dan mendesak, laju peningkatan Garis Kemiskinan Kota Tegal yang terus meninggi,” katanya.

Menurut Wali Kota, Garis Kemiskinan yang merupakan batas minimum pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat hidup layak. Angkanya kini mencapai Rp702.113 per kapita per bulan di 2025.

Karenanya, kata Dedy Yon, untuk menekan laju kenaikan garis kemiskinan, maka upaya yang dilakukan harus berfokus pada menciptakan lebih banyak peluang kerja. Serta, pelatihan yang dapat meningkatkan pendapatan riil masyarakat miskin secara signifikan melalui program-program seperti pelatihan kerja dan penguatan UMKM.

BACA JUGA: Sekolah Rakyat di Jateng Jadi Cara untuk Entaskan Kemiskinan

BACA JUGA: Jadi Narsum Dialog, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Kemiskinan Masih Jadi Tantangan HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Selanjutnya, ujar Dedy Yon, yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat. Melalui bantuan sosial yang tepat sasaran seperti bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (UHC/JKN PBI APBD) dan Beasiswa Siswa Miskin.

"Selain itu, juga memastikan program pemberdayaan dan bantuan. Dengan anggaran penanggulangan kemiskinan mencapai Rp136 miliar lebih ini memanfaatkan data yang akurat. Yaitu Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar benar-benar tepat sasaran," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait