Rumaihsa, Bocah Catur dari Lebaksiu Tegal Berusia 8 Tahun yang Berprestasi Hingga Level Nasional
PIALA - Rumaihsa bersama ayahnya, menunjukkan sejumlah piala dan piagamnya, Kamis, 27 November 2025. -Yeri Noveli-radartegal.disway.id
“Biasanya saya pakai teknik Italia.”
Meski jago catur, cita-cita Rumaihsa justru jauh dari papan dan bidak. Ia ingin menjadi seorang ustazah.
Namun bagi dunia percasi, bakatnya dianggap punya masa depan cerah.
BACA JUGA: Babak Baru Kolaborasi, KP2MI-Kemensos Sinergikan Kelas Migran dan Sekolah Rakyat
BACA JUGA: Sekolah Rakyat di Jateng Jadi Cara untuk Entaskan Kemiskinan
Ayahnya, Fakhruroji, yang juga Kepala SDN Kambangan 02 sekaligus pelatih pertama Rumaihsa, tersenyum bangga ketika menceritakan awal mula sang putri mengenal catur.
“Rumaihsa mulai belajar catur saat kelas 1 SD semester dua. Dulu saya yang melatihnya. Tapi sekarang, jujur saja, saya sudah sering kalah. Dari 10 kali main, saya bisa kalah semuanya,” ujarnya, sembari tertawa kecil, saat ditemui di sekolahnya, Kamis, 27 November 2025.
Dari latihan sederhana di rumah, Rumaihsa mulai menunjukkan bakat kuat. Pada 2024, ia tampil mengejutkan dengan menyabet Juara 1 lomba catur tingkat Kecamatan Lebaksiu, dilanjut Juara 1 tingkat Kabupaten Tegal, serta Juara 1 Kejurprov Jawa Tengah 2024.
Tahun berikutnya, prestasinya semakin tak terbendung: Juara 1 Turnamen Catur Non Master Juni 2025, Juara 1 Turnamen Adem Ayem Jateng 2025 kategori junior, hingga puncaknya Juara 1 sekaligus Atlet Putri Terbaik Turnamen Catur Pelajar Jateng November 2025.
Ketua Percasi Kabupaten Tegal Taryana, menilai Rumaihsa sebagai aset penting bagi regenerasi atlet catur daerah.
“Rumaihsa ini pemain muda yang sangat potensial. Ketekunannya luar biasa. Kami di Percasi melihat masa depan yang cerah dari diri seorang Rumaihsa. Kami siap mendukung penuh pembinaannya supaya kelak bisa menjadi atlet andalan Jawa Tengah bahkan nasional,” ungkapnya.
Rumaihsa dijadwalkan kembali turun gelanggang pada awal pekan ini di Turnamen Catur tingkat Kabupaten Tegal kategori umum.
Usianya masih belia, namun keberaniannya menantang pemain dewasa seolah menegaskan bahwa bakat tak mengenal umur.
Di rumah sederhana bersama kedua orang tuanya, Fakhruroji dan Titin Sumarni, Rumaihsa terus mengasah kemampuan.
Dari Lebaksiu, nama kecil ini perlahan melesat. Dunia catur Indonesia seolah sedang menunggu: sampai sejauh mana langkah seorang Rumaihsa akan melangkah?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



