Radartegal.com - Di Indonesia, terutama di Jawa, mitos kucing hitam pembawa sial masih sangat dipercaya. Benarkah mitos kucing hitam pembawa sial di Indonesia?
Banyak orang menghindari kucing hitam karena takut terkena nasib buruk. Beberapa kepercayaan menyebutkan bahwa melihat kucing hitam melintas pertanda buruk.
Benarkah mitos kucing hitam pembawa sial di Indonesia? Mitos ini bahkan dikaitkan dengan hal-hal mistis seperti arwah bangkit.
Ternyata, kepercayaan ini tidak hanya ada di Indonesia. Benarkah mitos kucing hitam pembawa sial di Indonesia?
BACA JUGA: 3 Mitos di Air Terjun Mayung Putek yang Berkhasiat Gaib
BACA JUGA: 4 Mitos di Pura Goa Lawah Terkenal, Konon Dijaga Naga Basuki
Di Eropa Abad Pertengahan, kucing hitam dianggap jelmaan penyihir. Namun, sains membuktikan bahwa warna bulu tidak memengaruhi nasib seseorang.
Benarkah mitos kucing hitam pembawa sial di Indonesia? Justru, kucing hitam punya keunikan dan keindahan tersendiri.
Asal mula mitos kucing hitam
Kepercayaan bahwa kucing hitam membawa sial berasal dari Eropa pada Abad Pertengahan. Saat itu, kucing hitam sering dikaitkan dengan ilmu sihir dan dianggap sebagai jelmaan iblis.
Gereja bahkan mengeluarkan dekrit yang menyebut kucing hitam sebagai "inkarnasi setan," sehingga banyak yang dibunuh. Selain itu, penampilan kucing hitam di malam hari dengan mata yang bersinar menambah kesan misterius.
BACA JUGA: Mitos Tanam Kamboja di Rumah Menurut Feng Shui
BACA JUGA: 4 Mitos Bawang Putih Konon Pengusir Energi Gaib Negatif
Hal ini memicu ketakutan dan melahirkan berbagai takhayul. Namun, tidak semua budaya memandang kucing hitam secara negatif.
Fakta ilmiah tentang kucing hitam
Secara sains, tidak ada bukti bahwa kucing hitam membawa sial. Warna bulu tidak memengaruhi sifat atau nasib seseorang.
Kucing hitam memiliki kelebihan, seperti kemampuan kamuflase di kegelapan karena bulunya yang gelap. Selain itu, kucing hitam cenderung memiliki mata kuning keemasan akibat pigmen melanin yang tinggi.