PEMALANG, radartegal.com - Pasangan suami istri (Pasutri) lansia, Sumadi, 65, dan Sutirah, 70, warga Desa Kaligelang Pemalang, terpaksa harus tidur di kandang kerbau.
Nasib pilu pasutri lansia di Kaligelang Pemalang terjadi karena rumah tinggalnya dibongkar pemerintah desa setempat.
Ya, pasutri lansia di Kaligelang Pemalang yang tidur di kandang kerbau itu, sebelumnya mendirikan rumah apa adanya diatas tanah milik desa yang jadi pusat peternakan warga.
Sumadi dan Sutirah mendirikan rumah disitu karena tidak memiliki lahan sendiri. Sehingga saat Pemerintah Desa akan menjadikan lahan tersebut untuk tempat pembuangan sampah, rumah pasutri lansia itu harus dibongkar.
BACA JUGA:Viral! Gadis di Pemalang Ngamuk dan Nekat Acungkan Benda Tajam ke Ibunya, Petugas Lakukan Ini
BACA JUGA:Banjir di Desa Mojo Pemalang Rendam 856 Rumah, Pemdes Gercep Buka Dapur Umum
Kendati menempati rumah apa adnya diatas lahan milik desa, pasutri lansia itu tampak hidup dalam kebahagiaan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari mereka mengandalkan pendapatan dengan menjadi pemulung.
Namun kebahagiaan yang terbangun sejak bertahun-tahun itu mendadak sirna. Sebab rumahnya harus dibongkar oleh pemerintah desa. Kini mereka terpaksa harus tidur di kandang kerbau milik warga.
Warga Kaligelang tidur di kandang kerbau
Hal ini dibenarkan Kepala Desa Kaligelang Pemalang Agus Sudibyo. Dia mengatakan bahwa ada warganya yang hidup dibawah garis kemiskinan dan harus tidur di kandang kerbau.
Agus menjelaskan, lahan yang ditempati pasutri lansia itu akan dijadikan tempat pembuangan sampah. Sehingga rumah mereka harus dibongkar dan akan dipindahkan ketempat yang lain.
BACA JUGA:Sukses Beternak Ayam Kampung, Polisi di Pemalang Bagi-bagi Telur
BACA JUGA:5 Tersangka Kasus Curanmor di Pemalang Tertangkap, Salah Satunya Residivis
Sejatinya, pihaknya sudah berupaya untuk memberikan tempat yang layak kepada mereka. Yakni dengan dicarikan kontrakan untuk sementara waktu.
"Namun pasutri lansia tersebut enggan menempatinya. Mungkin sudah betah tinggal di rumah itu," katanya.
Agus juga menyatakan bahwa pemerintah desa telah melaporkan ke Dinas Sosial, untuk mencarikan solusi masalah tersebut. Dengan harapan warganya itu dapat bantuan untuk bisa hidup lebih layak.