TEGAL, radartegal.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diminta untuk menerapkan program digitalisasi sekolah secara bertahap. Dengan melihat kesiapan sumber data manusia (SDM) yang ada.
Itu, disampaikan anggota Komisi I DPRD Kota Tegal Arie Prima Setyoko. Pihaknya menghendaki agar pelaksanaan program berupa penyediaan smart classroom dapat dilakukan secara bertahap dan komprehensif.
Menurut Koko (panggilan akrab Setyoko) untuk menerapkannya perlu melihat kesiapan SDM. Utamanya, terkait dengan smart classroom atau kelas pintar.
"Untuk menerapkan digitalisasi sekolah, khususnya smart classroom ini perlu melihat kesiapan sumber daya manusia (SDM)," katanya.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Tegal Khawatir Teknologi Menjauhkan Generasi Muda dengan Tata Krama
BACA JUGA: Soal Pendidikan Karakter, Ini Kata Anggota DPRD Kota Tegal
Koko juga mengusulkan agar tenaga pendidikan dibekali ilmu pengetahuan terkait hal itu. Sehingga, dapat memenuhi lima intervensi yang harus dicapai dalam pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka.
Pemkot, kata Koko, dapat melakukan pilot project lebih dulu di salah satu sekolah. Sehingga, dapat menghemat pembiayaan digitalisasi sekolah.
"Dalam pelaksanaannya, agarbdidampingi dan dievaluasi. Jangan sampai digitalisasi sekolah dipenuhi secara keseluruhan, tetapi SDM kita belum siap untuk melaksanakan itu," ujarnya.
Menurut Koko, untuk pilot project Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dapat mengintervensi. Utamanya, terhadap sekolah yang benar-benar siap dan layak.
BACA JUGA: 6 Fraksi di DPRD Kota Tegal Setuju Rancangan APBD 2025 Dibahas Lebih Lanjut
BACA JUGA: Ketua Sementara DPRD Kota Tegal Beberkan Tugas dan Fungsi
"Selain tenaga pendidikan kita juga perlu melihat kesiapan para siswa. Apakah mereka ntuk mendapatkan kelas pintar," jelas Arie.