SLAWI, radartegal.com - Membawakan wayang golek Gagrak Tegalan dengan mengusung tema Santri Suci, Tim Karawitan SMPN 2 Adiwerna ambil bagian dalam pagelaran Wayang Gagrak di Pentas Kebudayaan Kabupaten Tegal yang dilangsungkan di pelataran Trasa, Rabu, 9 Oktober 2024.
Kepala SMPN 2 Adiwerna Muhajirin SPd MPd didampingi Guru Seni Budaya Nurochim SPd menyatakan, praktis kurang dari seminggu tim karawitan ini mempersiapkan diri untuk tampil di pagelaran kali ini.
Hal ini seiring dengan adanya ekstrakulikuler karawitan yang mulai tahun ini dikembangkan di sekolah dengan pembina Hidayati S. Sasta.
Untuk dalang yang ditunjuk dalam pagelaran ini adalah Imam Baehaqi, siswa kelas IX dan didukung nayogo dari siswa kelas VIII dan IX.
BACA JUGA: Panggung Trasa Kabupaten Tegal Disulap Lebih Elegan dan Mewah, Jadi Terobosan Baru
BACA JUGA: Gandeng Pepadi, Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal Digelar 2 Hari di Trasa
"Ajang seperti ini sangat positif untuk menggali potensi anak dalam berkesenian. Ke depan setidaknya pemberitahuan lomba tidak mendadak sehingga ada kesempatan mematangkan penampilan anak-anak," ucapnya.
Terkait lakon yang diusung dalam pagelaran selama kurang lebih 15 menit tersebut, Santri Suci mengisahkan bahwa dalam kehidupan ada kebaikan dan keburukan, ada hal baik dan jahat.
Di sini manusia dihadapkan pada pilihan tersebut sebagai jalan hidup dan diharapkan setiap insan manusia memilih jalan yang baik dan benar.
Di lakon Santri Suci ini menceritakan seorang anak yang punya orang tua jahat dan tidak mau mengerti ajaran agama.
BACA JUGA: Fosil Kera Raksasa Dipamerkan di Trasa Tegal dalam Gigantopithecus Expo 2024
BACA JUGA: Proyek Penataan Trasa Kabupaten Tegal Disidak, Bupati Tegal Umi Azizah Marah: Saya Sangat Kecewa
Dengan kondisi tersebut, sang anak memilih nyantri mencari ilmu agama di pondok pesantren untuk mencari keselamatan dunia dan akhirat, serta mendoakan orang tuanya untuk mengenal agama. (ADV)