Di Kecamatan Kedungbanteng ada tiga desa. Antara lain, Desa Penujah, Karanganyar dan Karangmalang.
"Air bersih yang kita salurkan di tiga desa itu sebanyak delapan tangki," ujarnya.
BACA JUGA: Petani di Brebes Mulai Gunakan Air Comberan, DPKP: Belum Ada Laporan Sawah Kekeringan
BACA JUGA: Sempat Kekeringan, 450 Hektar Tanaman Bawang Merah Alami Gagal Panen
Dia mengemukakan, pendistribusian air bersih di wilayah Kabupaten Tegal yang mengalami kekeringan ini merupakan program Baznas yang dilaksanakan setiap musim kemarau.
Untuk data penerima manfaat, biasanya Baznas bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal.
"Yang pengajuan sendiri ke Baznas juga ada. Yaitu Desa Karanganyar dan Desa Penujah," ujarnya.
Selain bekerjasama dengan PDAM dan BPBD, lanjut Ade, Baznas juga bekerjasama dengan PMI untuk penyaluran air bersih bagi warga di Kabupaten Tegal yang mengalami kekeringan.
BACA JUGA: Dua Pekan Kekeringan, Petani Bawang di Losari dan Tanjung, Brebes Akhinya Dapat Pasokan Air
BACA JUGA: Krisis Air Bersih Belum Usai, Desa Tamansari Kabupaten Tegal Tetap Kekeringan Meski Sudah Hujan
Adapun, dana zakat dan infak ini, berasal dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tegal.
"Kami ucapkan terima kasih kepada para munfiq dan musaddiq di Kabupaten Tegal yang telah menyalurkan infaknya melalui Baznas," ucapnya.
Selain membantu warga di Kabupaten Tegal yang mengalami kekeringan, Ade juga mengungkapkan ihwal partisipasi Baznas dalam kegiatan Tilik Desa Bupati Tegal.
Menurutnya, setiap acara itu berlangsung, Baznas selalu membagikan sembako kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Setiap lokasi, sembako yang dibagikan sebanyak 20 paket atau setara dengan nominal uang Rp100 ribu.