SLAWI, radartegal.com - Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SD tingkat Kabupaten Tegal Tegal tahun 2024 digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.
Kegiatan yang diikuti 18 kontingen kecamatan se Kabupaten Tegal itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Dikbud, Fakihhurochim SSos MM.
Didampingi Kasi Kependidikan SD Aan Kusnadi SPd MPd, pihaknya menjelaskan bahwa lomba kali ini mempertandingkan 7 mata lomba untuk putra dan putri.
"Mata lomba yang dipertandingkan masing-masing menulis cerita cekak, pidato, mendongeng, membaca geguritan, nembang macapat, membaca dan menulis aksara Jawa, dan ndagel ijen," ungkapnya, Jumat, 20 September 2024.
BACA JUGA: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemenag dan Kemendikbud 2024, Ini Jadwalnya
BACA JUGA: Rawan Bocor, SIPLah di Dinas Dikbud Rentan Diretas
Menurutnya, juara I di masing-masing mata lomba nantinya akan mewakili Dinas Dikbud Kabupaten Tegal di ajang FTBI tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang akan dilangsungkan di Magelang 23- 24 Oktober 2024.
"Tujuan dari lomba ini adalah merevitalisasi bahasa daerah serta ikut menguri-nguri bahasa ibu yaitu Bahasa Jawa di Kabupaten Tegal," ujarnya.
Festival tersebut menyebutkan bahwa kegiatan FTBI merupakan ajang pembentukan karakter peserta didik agar mempunyai daya cipta, kelembutan hati serta kecintaan seni dan budaya bangsa.
Di era globalisasi saat ini, generasi muda harus memiliki jati diri serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari budaya bangsa kita.
BACA JUGA: Pertama di Kabupaten Tegal, Festival Tunas Bahasa Ibu Diikuti 319 Pelajar SMP
BACA JUGA: Kata Gabut dan Dombreng Berpeluang Masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
“Kami akan terus melakukan pembinaan melalui pembiasaan pada peserta didik untuk menggunakan bahasa daerah. Dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu ini menjadi upaya bersama bagaimana generasi muda ini bisa tetap menggunakan bahasa daerah," tegasnya.
Momen seperti ini menjadi kebanggaan kita semua bagaimana kita bersama-sama melestarikan dan menjaga bahasa daerah kita karena tidak bisa dipungkiri makin lama bahasa daerah tidak lagi digunakan oleh generasi muda.
"Oleh karena itu dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu ini menjadi upaya kita semua bagaimana generasi muda ini bisa tetap menggunakan bahasa daerah," ungkapnya.