Tergerus Zaman, 232 Koperasi di Brebes Gulung Tikar Tak Beroperasi

Selasa 30-07-2024,16:35 WIB
Reporter : Dedi Sulastro
Editor : Teguh Mujiarto

BREBES, radartegal.id -Ratusan koperasi di Kabupaten Brebes tidak beroperasi. Tergerus zaman, menjadi pemicu adanya ratusan koperasi di Kabupaten Brebes yang tidak beroperasi.

Kabid Koperasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kabupaten Brebes Sapto Aji Pamungkas mengatakan, total di Kabupaten Brebes sendiri ada 410 koperasi. Dari total itu, ada 232 koperasi yang tidak beroperasi lagi.

"Kemudian yang masih aktif ada 178 koperasi dari total koperasi yang ada 410. Dan 232 koperasi tutup," ujarnya, Selasa 30 Juli 2024.

Salah satu faktor tutupnya korperasi di Kabupaten Brebes lantaran tidak dapat bersaing dengan perkembangan zaman. Apalagi, koperasi yang ada di Kabupaten Brebes sudah ada sejak orde lama.

BACA JUGA: Pomindo Mulai Mengalir di Kota Tegal, Sekda Minta Libatkan Koperasi dan UMKM

BACA JUGA: Bupati Tegal Minta Dinas Koperasi Fasilitasi Pemberdayaan UMKM: Harus Punya Roadmap

"Kalau alasan tutup itu berbeda-beda. Yang paling umum yaitu KUS yang jaman orde baru tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak dapat beroperasi lagi," ujarnya.

Selain tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, alasan lain banyak koperasi yang tutup karena terkendala permodalan. Selain itu, faktor pemasaran juga menjadi kendala turupnya koperasi di Brebes.

"Secara komulatif per Juli ini dari 178 koperasi masih aktif yang sudah melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) ada 103 koperasi. Dan telah menghasilkan SHU sebesar Rp10,7 miliar," terangnya.

Lebih lanjut, Aji menyebutkan kalau hasil dari penilaian pihaknya beberapa waktu lalu total saat ini ada 17 koperasi sehat, 54 koperasi cukup sehat dan dalam pengawasan 12 koperasi. 

BACA JUGA: 492 Koperasi di Kabupaten Pekalongan 'Mati Suri', Plh Bupati: Ini PR yang Tidak Gampang Diurai

BACA JUGA: Kolaps, 50 Koperasi di Batang Akan Dibubarkan Pemkab: Belum Jalankan Prinsip Benar, Kober, Pintar, dan Amanah

Indikator koperasi sehat, kata dia, yakni koperasi yang mendapat nilai dari hasil penilaian pihaknya dari 80-100. Kemudian cukup sehat mendapat nilai dari 65-80 dan di di awah itu dalam pengawasan.

Kemudian, dia menambahkan, berbagai upaya dilakukan pihaknya dalam mengembalikan koperasi yang sudah tutup untuk dapat beroperasi kembali. Salah satunya melakukan pembinan ke lapangan.

"Targetnya tahun ini dapat mengaktifkan kembali sedikitnya lima sampai delapan koperasi. Dan saat ini sudah ada tiga koperasi yang sudah aktif kembali," dia memungkaskan.

Kategori :