TEGAL, radartegal.id - Sebuah tangki BBM peninggalan eks pabrik tekstil di Jalan Pala Raya Mejasem Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal terbakar, Senin 17 Juni 2024 pagi. Diduga, tangki tersebut terbakar akibat kelalaian pekerja saat melakukan pemotongan tangki menggunakan las.
Peristiwa bermula saat sejumlah pekerja mulai melanjutkan proses pemotongan tangki yang dilakukan sejak Minggu 16 Juni 2024 kemarin. Diduga, percikan api las mengenai bekas bahan bakar sehingga api langsung membesar.
Tak ayal, amukan si jago merah inipun membuat sejumlah pekerja tukang las, kalang kabut. Bahkan, hingga ikut melalap alang-alang yang ada di sekitar tempat mereka bekerja.
Beruntung, sebelum api terus menjalar, dua mobil Damkar dari Kabupaten Tegal yang dibeck up dari Damkar Kota Tegal, akhirnya berhasil memadamkannya.
BACA JUGA: Dua Kebakaran Terburuk di Kota Tegal, 6 Orang Tewas dan 63 Kapal Nelayan Hangus
BACA JUGA: Pasar Alun-alun Kota Tegal Tiba-tiba Kebakaran, Satpol PP: Habis Apel, Ada Kepulan Asap Hitam
Salah satu pekerja Rofik mengatakan emotongan tangki eks BBM dengan media las, dikerjakan sejak hari Minggu. Senin ini merupakan tangki ke dua.
"Di sela pengerjaan kedua, mendadak api begitu cepat menyambar. Pas kebetulan, bok air juga habis, sehingga api pun cepat menyambar," katanya.
Sementara tim damkar yang mendapatkan laporan pun, langsung melakukan pemadaman. Petugas damkar dari Pemkab dan Pemkot Tegal juga langsung menjinakkan api yang tengah asyik melalap tangki bekas solar.
Api berhasil dipadamkan sekitar 20 menit setelah kejadian. Sementara sejumlah anggota Polsek Kramat yang ikut membantu, langsung melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
BACA JUGA: Bukan 12, Ternyata Ada 15 Kios yang Terbakar dalam Kebakaran Pasar Alun-alun Tegal
BACA JUGA: Pasar Alun-alun Kota Tegal Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp500 Juta
Diantaranya para pekerja las, yang diduga lalai saat melakukan pemotongan tangki bekas solar. Pada kesempatan itu, anggota di lapangan mengatakan semestinya momen lebaran saat ini, pengerjaan pemotongan las, istirahat lebih dulu.
Namun jika hendak dikerjakan, media antisipasi harus terjaga. Sehingga ketika ada kejadian tidak diinginkan bisa teratasi.