TEGAL, radartegal.id - Kota Tegal, sebuah kota di pesisir utara Jawa, menyimpan sejarah yang kaya dan beragam, salah satunya melalui sejarah taman Ratu Belanda Kota Tegal yang lebih dikenal sebagai Wilhelmina Park.
Dilansir dari scribd.com Wilhelmina Park adalah taman yang memiliki akar kuat pada masa kolonial Belanda dan terus berkembang hingga era kemerdekaan Indonesia.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai sejarah taman Ratu Belanda Kota Tegal ini, mulai dari masa pembangunannya hingga perubahan namanya menjadi Taman Pancasila.
Pendirian Wilhelmina Park
Pada tahun 1931, sejarah taman Ratu Belanda Kota Tegal atau Wilhelmina Park didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Taman ini terletak di Jalan Pancasila, Tegal.
Nama taman ini diambil dari nama Ratu Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau, yang memerintah Belanda pada saat itu. Pendirian taman ini bukan hanya sebagai ruang hijau publik, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan Belanda di Indonesia.
Wilhelmina Park dirancang dengan gaya arsitektur taman Eropa yang khas, lengkap dengan jalur pejalan kaki yang rapi, tanaman hias yang tertata, serta berbagai fasilitas rekreasi untuk masyarakat.
Pada masa itu, taman ini menjadi salah satu pusat kegiatan sosial masyarakat di Tegal, tempat di mana warga dapat berkumpul, berinteraksi, dan menikmati keindahan alam.
BACA JUGA: Bukan di Jakarta, Ini Sejarah Desa Grogol di Tegal yang Sudah Ada Sejak Zaman Sunan Amangkurat I
Simbol Perlawanan Rakyat
Tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, Wilhelmina Park juga menjadi saksi bisu perlawanan rakyat Tegal terhadap penjajah. Di dalam taman ini terdapat sebuah tugu yang dibangun untuk mengenang sejarah perlawanan rakyat Tegal terhadap para penjajah.
Tugu dan sejarah taman Ratu Belanda Kota Tegal ini menjadi simbol perjuangan dan semangat kemerdekaan yang terus berkobar di hati masyarakat Tegal.
Perayaan Pernikahan Putri Ratu Wilhelmina