4. Mengurangi Emisi dan Dampak Lingkungan
Kecepatan tinggi tidak hanya buruk untuk konsumsi bahan bakar, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Mobil yang berjalan pada kecepatan tinggi cenderung menghasilkan emisi lebih banyak, yang berarti lebih banyak polusi udara.
Kecepatan mobil yang dibatasi membuat emisi gas buang dapat dikontrol lebih baik, yang pada akhirnya membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
BACA JUGA: Ingin Punya Mobil Hybird Harga Rp200 Juta? Suzuki Ertiga Bisa Jadi Solusinya
BACA JUGA: Mau Punya Mobil Baru 2024 Harga Rp 200 Jutaan? Ini Daftar Terbarunya di Bulan Juni
5. Menjaga Stabilitas dan Kendali Kendaraan
Mobil yang melaju terlalu cepat bisa menjadi sulit untuk dikendalikan. Faktor aerodinamis dan gaya sentrifugal bisa membuat mobil menjadi tidak stabil, terutama pada tikungan tajam atau jalanan yang tidak rata.
Dengan membatasi kecepatan mobil, pabrikan berusaha untuk memastikan bahwa mobil tetap stabil dan mudah dikendalikan, sehingga mengurangi risiko kecelakaan.
6. Menjaga Ketahanan Mesin
Selain itu, kecepatan tinggi juga dapat merusak komponen mesin lebih cepat. Mesin yang terus bekerja pada performa maksimal akan mengalami aus lebih cepat dan membutuhkan perawatan yang lebih sering.
Dengan kecepatan mobil dibatasi, pabrikan berupaya untuk memperpanjang usia pakai mesin, sehingga mobil bisa bertahan lebih lama tanpa memerlukan perbaikan besar-besaran.
7. Aspek Hukum dan Regulasi
Setiap negara memiliki regulasi yang berbeda terkait batas kecepatan. Pabrikan mobil harus mematuhi regulasi ini untuk memastikan mobil yang mereka produksi dapat digunakan secara legal di berbagai negara.
Dengan membatasi kecepatan, mereka memastikan bahwa kendaraan yang mereka produksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di berbagai wilayah.