Penduduknya juga sangat ramah dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Banjar. Konon, mereka berasal dari bangsa jin atau manusia yang telah berubah menjadi makhluk gaib. Sistem pemerintahannya adalah kerajaan dengan mayoritas penduduk bangsa jin Islam.
Uniknya, para penduduk juga memiliki beragam mata pencaharian, seperti petani, pedagang, pejabat, hingga raja. Selain itu, mereka juga menyukai kebersihan, wewangian dan parfum. Meski keberadaannya kerap membuat takut, penduduk Saranjana tidak sama sekali tidak mengganggu manusia.
BACA JUGA: Mitos tentang Kucing Hitam di Beberapa Negara, dari Pertanda Buruk hingga Keberuntungan
BACA JUGA: Bikin Merinding! Misteri Kota Gaib di Kalimantan Selatan yang Tidak Muncul di Peta
Sebuah jurnal berjudul "Saranjana in Historical Record: The City's Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan" oleh Mansyur dari Universitas Lambung Mangkurat menganilisis Saranjana dalam catatan sejarah.
Menurut hipotesis penulis, Saranjana adalah wilayah suku Dayak yang bermukim di Pulau Laut. Suku Dayak yang dimaksud adalah Dayak Samihim sub suku Dayak yang mendiami wilayah timur laut Kalimantan Selatan.
Dalam sumber lisan, kerajaan mereka dikenal dengan nama Nan Sarunai yang dirusak oleh pasukan Jawa yang dipanggil dari Marajampahit atau Majapahit. Kesimpulan hipotesis ini, Kerajaan Saranjana muncul sebelum 1660-an atau sebelum abad ke-17 Masehi. Kepala Suku adalah Sambu Ranjana.
BACA JUGA: 5 Tempat Bersejarah di Indonesia yang Memiliki Mitos Seram, Ada yang Berkaitan dengan Arwah Tahanan
BACA JUGA: Mengenal Suku Dayak Kalimantan, Belanda Menyebutnya sebagai Pasukan Hantu
Kesimpulan
Kota Saranjana berada di Pulau Laut kota baru Kalimantan Selatan. Kota ini di kenal kota ghoib, keberadaannya dipercayai oleh sebagian masyarakat setempat, dan sebagainnya lagi menganggap kota Saranjana tersebut hanya mitos atau cerita rakyat belaka.
Demikian informasi mengenai mitos Kota Saranjana semoga bermanfaat.